Gemercik News-Tasikmalaya (1/5). Sejumlah mahasiswa yang tergabung ke dalam Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT) dan kelompok buruh memperingati Hari Buruh Internasional dengan diwarnai aksi di depan Bale Kota Tasikmalaya.
“Kami bersama kaum-kaum buruh yang di mana kaum-kaum buruh memandang kepada pemerintahan itu sangat rentan tidak didengar. Kami sebagai mahasiswa ingin membantu mengadvokasikan hal-hal yang ingin diajukan ke pemerintahan hari ini,” Jelas Ari Adi Purnomo selaku koordinator lapangan ABT.
Ada 8 tuntutan yang diajukan oleh KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) kepada pemerintah, yaitu:
- Cabut Omnibus law dan seluruh PP turunannya.
- Tolak Penundaan dan pencicilan THR.
- Tolak penghapusan upah sektoral, berlakukan kembali upah sektoral buruh.
- Stop PHK sepihak.
- Stop union busting.
- Stop kriminalisasi aktivis, bebaskan seluruh aktivitas yang ditangkap.
- Berikan vaksin gratis untuk kaum buruh dan seluruh rakyat kecil.
- Angkat seluruh PLKB jadi, berikan THR dan gajinya sesuai ketentuan.
Menindaklanjuti dari pemerintahan terhadap respons tuntutan yang diajukan oleh KASBI, menurut Ari, mahasiswa telah mendeklarasikan jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah hari ini, maka mahasiswa akan membuat gerakan atau aksi yang skalanya lebih besar dari hari ini.
Menurut Ari, aksi May Day ini tidak hanya dilakukan pada tahun ini saja. Akan tetapi, aksi May Day ini sudah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya. Urgensi perubahan perkembangan dan eskalasi dari adanya aksi-aksi yang sudah dilakukan mengingat adanya usaha untuk menyudahi alibi dari pemerintah terkait tindak lanjut dari adanya aksi May Day.
“Hasil dari aksi saat ini dalam seminggu ke depan dan jika dalam rentang waktu seminggu, sebulan, ataupun dua bulan tidak didengar tuntutan yang kita galakkan hari ini, kita akan melakukan eskalasi lagi,” Tutur Andrian selaku Presiden Mahasiswa Universitas Perjuangan.
Di akhir wawancara, Ari menyampaikan harapannya terkait aksi May Day hari ini adalah kaum buruh bisa sejahtera sebagaimana mestinya.
“Harapannya adalah mereka sejahtera. Ketika yang tadi salah satunya ada PHK secara sepihak, selanjutnya tidak ada. Kemudian THR yang dicicil bisa segera dilunasi dan juga harapannya sesama mahasiswa semoga kita bisa menjadi mahasiswa yang aktivis, tapi akademis pun harus diseimbangkan karena pada dasarnya aktualisasi itu sangat penting.” Tutup Ari.
Reporter: Syahda, Dewi
Penulis : Najmi
Penyunting: Rafi Setyadi