Gemercik News-Tasikmalaya (07/11). Akhir tahun 2019 dibarengi dengan kemarau cukup panjang, banyak warga yang melaksanakan shalat istisqa dengan tujuan agar hujan segera turun. Melihat keadaan ini, pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Muhajirin Universitas Siliwangi bermaksud membantu masyarakat Tasikmalaya yang terkena dampak dari kekeringan tersebut dengan cara mendistribusikan air.

Dalam hal ini, DKM Al-Muhajirin bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya dan pihak internal kampus mulai dari dosen yang mengajar hingga pihak BUK Universitas Siliwangi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memenuhi kebutuhan pokok yang mana pada saat ini air menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena efek dari kemarau yang terjadi.

Dalam kegiatan pendistribusian air ini, DKM Al-Muhajirin menggelontorkan air sebanyak 10 tangki ke enam titik yang ada di Kota Tasikmalaya, di antaranya Leuwi Nanjung, Cibangbay, Gunung Roay, Rancageneng, dan Sindangsari. Pemilihan tempat tersebut menitikberatkan pada daerah yang terkena dampak kekeringan dan lokasinya paling dekat dengan Unsil serta daerah yang direkomendasikan oleh pihak BPBD. DKM Al-Muhajirin membutuhkan waktu dua Minggu untuk persiapan penggalangan dana dan hal lainnya. Mengingat kegiatan ini pun membutuhkan dana yang lumayan besar agar dapat terlaksana sesuai harapan.

Menurut Kepala BPBD Kota Tasikmalaya di tahun 2019 ini pihak BPBD telah menggelontorkan air sebanyak hampir 6 juta liter air ke berbagai titik di Kota Tasikmalaya. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya pihak BPBD Kota Tasikmalaya hanya menggelontorkan air sebanyak 2 juta liter lebih. Jelas hal ini harus menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat. Dalam pidatonya pada saat upacara pembukaan, Kepala BPBD Kota Tasikmalaya berharap agar kegiatan ini dapat menjadi peluntur dosa bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendistribusian air ini.

Meskipun kemarau terjadi setiap tahun, namun kegiatan pendistribusian air ini baru diadakan pada tahun ini. Karena pada tahun sebelumnya kegiatan sosial ini belum menjadi program kerja di Departemen Pengabdian Masyarakat yang ada di DKM Al-Muhajirin. Meski baru-baru ini sempat terjadi hujan, pihak BPBD Kota Tasikmalaya masih menerima laporan bahwa masih terdapat daerah yang kekeringan air.

Koordinator Departemen Pengabdian Masyarakat DKM Al-Muhajirin Universitas Siliwangi, Baharudin Yusuf mahasiswa jurusan Akuntansi 2016 berharap, “Intinya kalau yang diharapkan dari cuaca hujan akan turun, terus yang selanjutnya mungkin kebutuhan dari warga terpenuhi. Kita ketahui dari tadi opening ceremony, karena air orang bisa berkelahi dan menimbulkan kericuhan. Jadi saya harap dengan adanya kegiatan sosial ini kebutuhan warga terpenuhi sehingga dapat meminimalisir terjadinya kericuhan.” Ujarnya.

Reporter: Riska, Tresna

Penulis: Riska, Tresna

Penyunting: Yanifa