Oleh, Tia Elvia
Dalam keseharian, sudah dipastikan jika kita banyak berinteraksi dalam berbagai lingkungan selain lingkungan keluarga. Beberapa di antaranya yakni lingkungan pertemanan, lingkungan kerja, dan juga lingkungan masyarakat. Lingkungan tersebut sudah dapat dipastikan berbeda dengan lingkungan keluarga, karena orang-orang dalam lingkungan tersebut bisa dibilang adalah orang-orang baru yang hadir dalam kehidupan kita. Nah, tentunya kalian pernah mendengar istilah lingkungan “toxic”, bukan? Lingkungan toxic adalah lingkungan yang tidak sehat, karena cenderung menuntut kita untuk menjadi apa yang mereka inginkan tanpa menelaah bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental. Berikut alasan mengapa kita harus menghindari lingkungan toxic:
1. Mengubah Karakter Pribadi
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya karena kita terbawa arus lingkup karakter mereka yang toxic. Biasanya, mereka memiliki sifat iri sehingga cenderung tidak senang melihat orang lain di sekitarnya bahagia. Jadi, mereka akan secara spontan berkata bahwa apa yang kita pakai, apa yang kita lakukan, dan apa yang kita miliki, adalah sesuatu yang salah atau kurang baik. Sehingga, mereka mempengaruhi kita untuk mengubahnya. Jika sudah seperti ini, maka biasanya kita akan mencoba mengubah diri hanya untuk menjadi terlihat.
Ingat, ya, setiap manusia memiliki caranya sendiri untuk mengapresiasi, maka jangan lengah untuk memfilter apresiasi dari orang lain, entah itu ada manfaatnya atau tidak bagi diri kita pribadi.
2. Menyakiti Kesehatan Mental
Setiap orang tentunya memiliki kekuatan mental yang berbeda. Nah, bayangkan jika kita adalah orang yang mudah merasa tersinggung, tentunya dikomentari, useless (tidak berguna) akan membuat kita secara langsung merasa down. Kesehatan mental bukanlah sebuah bahan candaan, jadi sangat penting bagi kita untuk menjaganya. Dan menghindari lingkungan toxic adalah upaya yang tepat untuk menjaganya. Selain menjaga kesehatan mental, menghindari lingkungan toxic juga merupakan salah satu upaya untuk membuat hidup terasa lebih bahagia. Remember, you deserve to be happy.
3. Membuat Pribadi Menjadi Egois
Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentunya karena orang-orang yang terbawa lingkungan toxic akan mudah terpengaruh dengan apa yang orang toxic inginkan. Tak menutup kemungkinan, kadang keinginan atau sindiran itu cenderung terkesan memaksakan. Sehingga, kita yang terbawa arus toxic akan melakukan apa yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan kebahagiaan kita sendiri. Egois, bukan? Mementingkan citra kita di hadapan orang lain dibanding dengan kebahagiaan diri kita sendiri.
4. Menumbuhkan Rasa Tidak Bersyukur
Setiap manusia tentunya terlahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi, sudah seharusnya kita tidak meragukan adil Tuhan. Orang-orang yang terbawa arus toxic cenderung tidak bahagia atas apa yang mereka miliki. Mereka terlalu memikirkan apa yang orang toxic katakan, sehingga apa yang kini mereka miliki seolah tak pernah bermakna. Hindari sifat yang satu ini, ya! Karena bersyukur merupakan jalan utama untuk mendapatkan nikmat yang lebih dari Sang Pencipta.
5. Membuat Kita Terjebak
Mengapa kita terjebak? Apa yang membuat kita terjebak? Nah, terjebak dalam poin ini memiliki makna bahwa kita terjebak dengan perspektif mereka. Padahal, belum tentu segala perspektif yang mereka uraikan benar dan memiliki manfaat untuk kita sendiri. Jangan mudah terbawa arus, karena hal itu dapat berujung pada anggapan bahwa kita dalah seseorang yang useless. Ingat kata pepatah, “Tidak apa jika kamu tidak seperti yang lain, yang terpenting kamu merasa baik-baik saja”.
Itulah 5 alasan mengapa lingkungan toxic perlu kita hindari. Tidak diragukan lagi, alasan-alasan tersebut memang sangat memberi dampak yang besar bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, kita harus mampu mengatur diri kita dalam ruang lingkup lingkungan di sekitar kita. Tetap semangat, dan jangan lupa bahwa you are the leader of your life!
Penyunting: Ana