Gemercik News–Universitas Siliwangi (17/08). Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi (Ombus) tahun 2024 kembali menampilkan mozaik. Menurut Gani Jaya, Penanggung Jawab (PJ) Tim Kreatif, tema mozaik tahun ini diadaptasi dari tema Ombus, yakni Teknologi dan Budaya.
“Untuk mozaik pada tahun ini, tentu saja diadaptasi dari temanya itu sendiri. Secara garis besar, itu adalah teknologi dan budaya,” ucap Gani Jaya kepada Gemercik pada Jumat (09/08).
Selain itu, Gani menambahkan bahwa mozaik yang ditampilkan juga mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merujuk pada kebangsaan, termasuk 17 Agustus sebagai hadiah ulang tahun Republik Indonesia yang ke-79.
“Kami di sini pun tidak melupakan bahwa di dalam tema itu ada pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu merujuk ke kebangsaan, juga include dengan 17 Agustus sebagai hadiah ulang tahun RI ke-79,” tambah Gani.
Gani mengatakan bahwa selain gambar beberapa tokoh pergerakan, slide akhir dari mozaik menampilkan logo komite Ombus sebagai bentuk apresiasi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi (Unsil) kepada mahasiswa umum, di luar keanggotaan pengurus yang ikut serta dalam pelaksanaan Ombus.
“Ada beberapa slide gambar tokoh dan di akhir sebagai penutupan menampilkan logo komite Ombus sebagai bentuk apresiasi kami dari BEM kepada mahasiswa umum, sebagai kenang-kenangan visual kepada mereka,” ungkap Gani.
Selanjutnya, Gani menuturkan bahwa tujuan dari adanya mozaik ini untuk menstimulus psikomotorik para Mahasiswa Baru (Maba) agar terciptanya keseimbangan antara kognitif dan psikomotorik.
“Untuk menstimulus psikomotorik mereka sehingga ada pergerakan dari mereka gitu, tidak diam di tempat, kognitif pun diikutsertakan dari instruksi naik-turunnya. Jadi, dapat menyeimbangkan antara kognitif dan psikomotorik dari para maba,” kata Gani.
Gani mengatakan bahwa dalam melakukan perencanaan, awalnya mozaik ini akan melibatkan 4.200 maba, tetapi karena sarana yang digunakan tidak cukup, akhirnya dilakukan pengurangan kuantitas maba yang terlibat, yakni sebanyak 100 maba.
“Tadinya ada 4.200. Namun, karena space tidak cukup, jadi kita cut 100. Total ada 4.100 maba yang terlibat dalam mozaik tahun ini,” kata Gani.
Kemudian, Gani menyampaikan kendala dalam pelaksanaan Ombus terletak pada penyesuaian dari potongan-potongan warna dalam mozaik. Selain itu, struktur lapangan yang tidak rata juga memengaruhi waktu pengerjaan serta pemaparan teknis pelaksanaan mozaik.
“Tentu kita dipaksa belajar, ya, kita harus menyesuaikan potongan warna dalam mozaik. Teknis di lapangan juga karena struktur tanah tidak rata, memerlukan waktu empat hari pengerjaan. Juga dalam pemaparannya karena mungkin mereka belum mengerti harus bagaimana dan seperti apa,” tutup Gani Jaya.
Reporter: Wulan Sri Wahyuni dan Anisa Zahra
Penulis: Annisa Dwi Febrilana
Penyunting: Irey Damara