UKM KISI UNIVERSITAS SILIWANGI MENGADAKAN RIHLAH “GOES TO GALUNGGUNG”

Rihlah yaitu Hajatun Basysriah (kebutuhan), karena sebagai manusia kita membutuhkan refreshment yang baik terhadap jiwa maupun tubuh, atau bisa juga kita sebut dengan memelihara kesehatan tubuh sambil melihat kebesaran Allah Swt. Rihlah juga bisa disebut sebagai refreshing otak untuk menghilangkan rasa penat dan pusing setelah banyak melakukan aktifitas.
                   Nah,Hal inilah yang dilakukan para anggota UKM KISI Minggu (15/11). Mereka melakukan Rihlah/Taddabur alam ke Gunung Galunggung untuk senantiasa agar kita dapat mentafakuri nikmat Allah Swt dan dapat bersyukur atas nikmat-Nya, sekaligus memperkuat silaturahmi antar anggota Kisi.
                   Acara ini dimulai dari pukul 07.00 WIB dibelakang Gedung Mandala atau tepat nya di depan Sekre UKM Kisi untuk melakukan registrasi pembayaran sebesar Rp.25.000-, sekaligus untuk melakukan sebuah upacara kecil yang terdiri dari sambutan, pengarahan,pembacaan ayat suci Al-qur’an dan doa sebelum berangkat.Pada pukul 08.30 Wib pemberangkatan dilakukan dengan menggunakan angkutan umum yang berjumlah 10 angkot dan tiba disana kurang lebih 09.00 Wib.
                   Dengan ½ jam perjalanan para anggota Kisi diturunkan di gerbang menuju Galunggun yang jarak nya 4 KM untuk sampai di kaki gunung,belum harus menaiki anak tangga sebanyak 620 anak tangga, tetapi hal ini tidak menurunkan semangat para maba yang mengikutinya, walau pun ada beberapa yang sakit karena tidak mampu melanjutkan perjalanan tetapi semua itu dapat diatasi karena pertolongan dari para panitia yang sigap dan membimbing para anggotanya.
                   Setiba dikaki gunung, mereka beristirahat kurang lebih 15menit untuk menghilangkan rasa lelah dan sekaligus mengisi tenaga untuk menaiki anak tangga dengan jajan di warung-warung yang tersedia disana, setelah semuanya kumpul mereka langsung menaiki anak tangga dengan barisan perkelompok yang sudah dibagi, tidak sedikit dari mereka yang mengambil foto ketika menaiki anak tangga, ada yang berfoto-foto bersama, selfie, dan masih banyak lagi. Selain kegemaran mereka berselfie hal ini juga dilakukan agar rasa lelah hilang ketika melakukan selfie dan melihat pemandangan yang indah dari atas sana.”Selfie itu untuk menghilangkan rasa lelah, apalagi sambil menikmati pemandangan yang indah, naik 5 tangga selfie deh”. Ujar Ressa Mahasiswa dari FKIP jurusan Geografi.
                   Pada pukul 12.05 Mereka tiba di puncak Galunggung, dan langsung menikmati makan bersama setelah kehabisan tenaga menaiki 620 anak tangga, setelah itu dilanjutkan dengan pergi ke kawah untuk melaksanakan Sholat disana. Meskipun ada sebagian dari mereka yang tidak mau ikut ke kawah, tetapi karna rasa ingin tahu dari mereka akhirnya semua nya ikut turun, dengan para Akhwat yang memang mengenakan rok dan berjilbab syar’i yang harus melalui jalan terjal tanpa tangga. Bintang Mahasiswa dari jurusan biologi mengatakan “karna dengan berjilbab syar’i tidak menghalangi kita sebagai muslimah untuk naik gunung, Allahu Akbar!” ungkap nya dengan penuh semangat juang yang tinngi untuk melewati jalanan yang terjal dan bpasir itu.
                   Usai melaksanakan sholat berjamaah, para anggota kisi melakukan Kultum (Kuliah Tujuh Menit). Disana para panitia melakukan sharing antar anggota-anggotai. Diungkapkan oleh sebagian besar para anggota  bahwa bagaimana perjuangan ,kebersamaan, dan kekeluargaan sangat dijalin erat oleh para anggota. Selain itu disana juga diadakan acara Out Bon dan permainan-permainan yang menghibur dan menghilangkan rasa penat, ada permainan lempar kerikil dan permainan mengisi botol air, dan ada juga sesi foto bersama antar anggota-anggota dan panitia, namun ikhwan dan ukhti dipisah yah!.

                   Untuk mengakhiri kegiatan para anggota berkumpul dan mendapat tausiyah dari panitia. Willy Ramadhan Ketua Umum Kisi mengatakan ”Karena manusia hidup didunia yaitu memiliki suatu tujuan yang ketika tujuan satunya sudah terwujud manusia akan meninggalkannya dan mecari tujuan lainya, itulah manusia tidak pernah puas dengan apa yang dicapainya,untuk itu kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Awt” Ujarnya. Akhir kegiatan dilaksanakan dengan sholat ashar berjamaah terlebih dahulu, lalu diikuti dengan musyafahah bersama dan kembali menempuh perjalanan untuk pulang sampai pada tempat menunggunya angkutan umum.
( Vina Melinda/Gemercik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *