Dana Kemahasiswaan Dipangkas, Kegiatan Terbatas

WhatsApp Image 2025 03 21 At 19.09.44

Gemericik News – Universitas Siliwangi (21/03). Efisiensi anggaran pemerintah berdampak signifikan pada pendanaan Universitas Siliwangi (Unsil), termasuk pemotongan dana kemahasiswaan hingga 70%. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unsil, Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes., mengungkapkan bahwa dana kemahasiswaan dipotong 70%. Sementara, total anggaran kampus dipangkas 50% dari Rp 400 miliar per tahun. Adanya pemangkasan ini memengaruhi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun, kampus memastikan kegiatan ini tetap berjalan tanpa membebani mahasiswa.

“Yang 70% itu khusus kemahasiswaan, kalau yang Unsil total itu hampir 50% dan Unsil itu biasanya hampir mendekati Rp 400 miliar kurang per tahun. Dana proker pun dari Rp 20 juta itu sekarang hanya bisa kita bayarkan Rp 7 juta,” ucap Dr. Asep kepada Gemercik pada Kamis (20/03).

Dr. Asep menjelaskan bahwa kampus memprioritaskan keberlangsungan operasional di tengah pemangkasan anggaran. Tanpa efisiensi, dana untuk listrik dan internet diperkirakan hanya mencukupi hingga Agustus. Namun, melalui kebijakan ini, layanan dapat dipertahankan hingga Desember tanpa menambah beban biaya bagi mahasiswa.

“Mulailah kita efisiensi supaya bisa cukup sampai Desember tanpa menaikkan UKT mahasiswa. Karena menurut perhitungan dana tersisa, listrik dengan internet kita itu kalau tidak dikelola dengan baik, hanya bisa sampai Agustus,” jelasnya.

Selanjutnya, Dr. Asep mengatakan bahwa untuk mengatasi dampak efisiensi anggaran, pihak kampus menekankan pentingnya skala prioritas, terutama dalam bidang pendidikan. Hal ini telah disepakati bersama dan mengikuti aturan pusat, sehingga kampus tidak bisa menetapkan alokasi dana secara bebas.

“Solusinya ya skala prioritas. Tadi juga sudah disepakati oleh teman-teman pembina dan kita tidak bisa menekankan pada kampus harus mengembalikan dana sekian, karena itu kebijakan dari pusat,” kata Dr. Asep.

Terakhir, Dr. Asep menyampaikan harapannya agar kebijakan efisiensi anggaran ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Indonesia. Selain itu, pentingnya memastikan bahwa pengorbanan masyarakat tidak sia-sia, serta mendukung langkah-langkah untuk mengalokasikan hasil efisiensi demi kemajuan pendidikan di masa depan lebih efektif.

“Semoga efisiensi ini memberikan dampak yang betul-betul signifikan untuk Indonesia. Jangan seluruh rakyat sudah berkorban, hasilnya ga ada. Malah tambah susah. Supaya pengorbanan seluruh warga Indonesia itu terbayar,” tutup Dr. Asep.

Reporter : Dhanti Trioktaviani, Zita Fany Puteri Pratama

Penulis : Elinda

Penyunting : Nafisatun Nikmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *