Respon Isu Kekerasan di Lingkungan Kampus, BEM FISIP Adakan Germasif

Fd24191e Bae9 4720 9074 4d3d494e643e

Gemercik News-Universitas Siliwangi (5/7).Isu kekerasan yang tengah marak telah menjadikan kampus sebagai tempat yang tidak lagi nyaman dan justru menjadi ancaman. Altamada Putri Cembalee, selaku Ketua Pelaksana Gerakan Mahasiswa FISIP(Germasif), menjelaskan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan inisiatif Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (BEM FISIP) yang mengadakan Germasif sebagai sarana edukasi melalui penyampaian materi dan media gambar.

“Tema (yang) diambil merupakan bentuk kepedulian terhadap perspektif psikologis korban (dengan) menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk psikologis korban” terang Altamada kepada Gemercik Media pada (4/7). 

Altamada mengatakan ada dua pengisi materi pada kegiatan kali ini, yaitu dari Satgas yang berfokus pada penekanan tanggung jawab civitas academica menyikapi kasus kekerasan di lingkungan kampus dan Grow Point, yang membahas mengenai regulasi untuk merespons fenomena victim blaming.

“Ini juga merupakan bentuk bagaimana bidang kastratmenunjukan kepedulian terhadap korban. Adapun mengapa memilih narsum ini juga mendapatkan dukungan dari fakultas,” tambah Altamada.

Selanjutnya, Altamada menambahkan bahwa dipilihnya kedua pemateri ini merupakan bentuk dari BEM FISIP, khusunya bagian kastrat, untuk menunjukan kepedulian terhadap korban. Selain pematerian, Germasif juga mengadakan kegiatan menggambar, yang menjadikan gambar sebagai media untuk mengekspresikan rasa takut atau anxiety.

“Selain pematerian, ada juga media gambar yang mana menjadi eksrepsi mahasiswa untuk mengeluarkan rasa takut atau anxietykankecemasan bisa menciptakan kesenian, dan juga agar dapat meredakan kecemasan itu sendiri,” ujar Altamada.

Altamada berharap dengan adanya kegiatan ini, BEM FISIP dapat memberi wadah bagi mahasiswa dan seluruh civitas academicauntuk melindungi korban dan menciptakan lingkungan kampus yang aman.

“Harapannya (dengan kegiatan ini) dapat menjadi wadah bagi mahasiswa, lembaga dan civitas academica. Perlindungan korban juga dalam hal menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan. Jadi, kita itu mau menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa,” tutur Altamada. 

Terkahir, Altamada berpesan agar kasus ini segera dituntaskan sehingga tidak akan ada korban selanjutnya.

“Jangan membiarkan isu ini terlupa begitu saja karena isu ini akan menjadi keenekan bagi pelakukarena akan jadi pengukangan kasus,” tutup Altamada. 

Reporter: Dista Chandra Kirana

Penulis: Annisa Firsty 

Penyunting: Muthia Khairani dan Rahma Chairani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *