Gemericik News – Universitas Siliwangi (10/8). Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi (Unsil), Muhammad Risaldi terpilih sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Risaldi menjelaskan latar belakang menjadi koordinator wilayah Jawa Barat BEM SI, yakni berangkat dari keresahan gerakan mahasiswa hari ini yang masih terfragmentasi sehingga Unsil membawa ide dan gagasan agar gerakan mahasiswa tersebut lebih bersifat inklusif, bukan eksklusif.
“Ketika mencalonkan diri menjadi koordinator kemarin, saya membawa ide dan gagasan untuk menguatkan simpul-simpul yang ada di bawah. Artinya, gerakan yang kita bangun adalah gerakan inklusif yang sifatnya tidak eksklusif,“ ujar Risaldi kepada Gemercik, Jumat (08/08).
Selanjutnya, Risaldi menilai BEM SI sebagai wadah ideal untuk pengabdian karena sejalan dengan fokus utama BEM Unsil, yaitu bertujuan mengintegrasikan isu-isu lokal atau daerah untuk diangkat di regional.
“Mengenai BEM SI ini memang sesuai dan berkesinambungan dengan apa yang menjadi fokus BEM Unsil hari ini. BEM SI Jawa Barat juga dibawa sesuai keinginan dan atas dasar aspirasi serta keresahan masyarakat sehingga tidak ada intervensi dari pihak mana pun,” tuturnya.
Lebih jauh, Risaldi menjelaskan bahwa dalam pengorganisasian massa dan advokasi suatu isu kepercayaan dibangun dengan hadir langsung, mendengar aspirasi, dan konsisten membela kepentingan mahasiswa.
“Oleh karena isu yang kami bawa bersifat bottom up bukan top down, artinya kita coba inventarisir isu khususnya di tataran fakultas atau jurusan dan coba naikkan di wilayah dan daerah. Itu artinya kita merepresentasikan apa yang menjadi keresahan yang ada,” jelasnya.
Selanjutnya, Risaldi mengungkapkan terkait langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara BEM Unsil dan BEM SI Jawa Barat (Jabar) dengan cara membangun sinergitas dan membuka ruang silaturahmi nonformal untuk menguatkan kembali simpul-simpul dan basis yang ada di Jabar.
“Unsil terpilih secara kelembagaan menjadi Korwil daerah Jabar yang mana ada sekitar 38 kampus di Jabar sehingga untuk membangun sinergisitas tentu banyak ruang silaturahmi, ruang non formal untuk menguatkan kembali simpul-simpul dan basis yang ada di Jabar” jelasnya.
Terakhir, menanggapi tantangan yang akan dihadapi saat menjabat sebagai Korwil BEM SI Jabar, Risaldi kembali menegaskan pengawalan isu bottom up, yaitu dengan mengangkat masalah daerah ke gerakan kolektif, menyatukan tuntutan bersama, dan menjembatani fragmentasi gerakan mahasiswa di Jabar.
“Terkait hambatan justru ini menjadi celah bahwasannya isu-isu di daerah pun bisa terwakili ketika kita bergerak secara kolektif. Dari BEM SI nanti ada penginventarisan isu masing-masing daerah yang nantinya kita satukan dalam satu tuntutan apa yang menjadi keresahan dan permasalahan di setiap wilayahnya,” tutupnya.
Reporter: Budi Adi Saputra
Penulis: Elinda Siti Nurhasanah
Penyunting: Fitra Novitasari