Gemercik News – Universitas Siliwangi (21/8). Kasus kekerasan menimbulkan keresahan bagi mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Siliwangi (Unsil). Dua mahasiswa, Muhammad Rafli dan Gina Devi Alaika, menyayangkan adanya kekerasan di lingkungan kampus.
“Menurut saya, kekerasan di lingkungan universitas tempat menuntut ilmu adalah sesuatu yang tidak diinginkan,” ungkap Rafli kepada Gemercik Media, Rabu (20/8).
Gina menambahkan, kabar kekerasan itu membuatnya khawatir karena pelaku berasal dari fakultas yang sama. Gina mengaku keresahan tersebut juga dirasakan oleh teman-teman seangkatannya. Situasi itu bahkan menimbulkan wacana untuk melakukan aksi sebagai bentuk tuntutan rasa aman di lingkungan kampus.
“Grup angkatan saya lagi khawatir banget, sampai ada rencana demo karena kita butuh rasa aman di dunia pendidikan,” kata Gina.
Terkait peran pusat Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT), Rafli menyebut dirinya belum dapat menilai karena masih mahasiswa baru. Meski begitu, Rafli percaya lembaga tersebut dapat berfungsi untuk mengatasi kekerasan.
“Saya belum bisa menilai jelas karena masih maba, tapi insyaallah lewat PPKPT kekerasan bisa diatasi,” ungkap Rafli.
Berbeda dengan pernyataan Rafli, Gina menilai bahwa penanganan yang dilakukan PPKPT terkesan tidak menunjukkan keberpihakan pada korban dan malah memberi ruang bagi pelaku.
“Menurut saya, petugas PPKPT kurang tegas, apalagi dengan korbannya dua gender. Mereka malah terkesan mendukung pelaku dan menutup mata padahal kasusnya berat,” ujar Gina.
Sebagai penutup, baik Rafli maupun Gina sama-sama berharap pihak kampus dapat memberikan rasa aman bagi mahasiswa baru. Keduanya menekankan pentingnya aturan yang tegas serta sosialisasi mengenai keamanan agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
“Perlu ada sosialisasi soal keamanan di Universitas Siliwangi karena mahasiswa berhak merasa aman,” tutup Rafli.
Reporter: Sifa dan Alin
Penulis: Berinda
Penyunting: Sevti Putri T.