Upacara Adat Sunda Mengiringi Pembukaan Kegiatan Ombus 2019

IMG 20190813 WA0004

Gemercik News-Tasikmalaya (13/04). Kegiatan Ombus 2019 berbeda dengan sebelumnya, pasalnya kegiatan kali ini begitu kental dengan adat sunda. Terlihat mulai dari dekorasi yang menggunakan nuansa Sunda, hingga petinggi lembaga Universitas Siliwangi yang memakai pakaian khas adat Sunda. Tidak hanya itu, pada acara pembukaan menampilkan upacara adat oleh Sanggar Seni Katumbiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Peresmian kegiatan disahkan oleh Prof. H. Rudi Priyadi, I.r., M.s. Menggunakan cara yang tidak biasa, yakni dengan membelah kelapa yang sebelumnya telah diisi Pataka (bendera lambang/panji). Prosesi peresmian tersebut memiliki makna membuahi karya sehingga memiliki manfaat yang berkesinambungan dan memiliki itikad baik, seperti yang telah dijelaskan oleh kordinator acara Ombus; Jakapria Purnama.

Selain agenda upacara pembukaan kegiatan, pada hari kedus Ombus dilakukan pemadatan materi dari berbagai pemateri undangan; dosen Unsil dan luar kampus. Pemateri pertama diisi oleh Randi Muchariman, S.IP., M.A. selaku dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memberikan materi tentang organisasi kemahasiswaan. Beliau menjelaskan betapa pentingnya organisasi bagi mahasiswa.

Agar mahasiswa tahu organisasi mahasiswa itu apa dan pentingnya berorganisasi sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dirinya agar masa (kuliah) S1 benar-benar menjadi tempat pendidikan, bukan hanya ngabisin waktu dengan predikat mahasiswa saja,” ujar Randi ketika ditemui di Gedung Rektorat Universitas Siliwangi.

Materi lain yaitu tentang peran kewirausahaan dalam revolusi industri 4.0., terdapat perubahan pemateri yang awalnya akan diberikan oleh Founder Bukalapak; Ahmad Zaky Syaifuddin, S.T. digantikan oleh Hari Ramdani.

Tidak hanya perubahan pemateri, keterlambatan juga turut menjadi kendala bagi BEM US, seperti Dedi Mulyadi, S.H. yang terlambat hadir. Hal tersebut menjadi pekerjaan ekstra bagi panitia Ombus karena dapat mengubah tatanan acara yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Pemateri BNN (Badan Narkotika Nasional) yang awalnya disposisi dari BNN Provinsi Jawa Barat kemudian dialihkan menjadi BNN kota Tasikmalaya sekaligus menjadi pemateri terakhir yaitu Kepala Seksi Berantas; Deni Syarif Sanjani yang menyuguhkan materi mengenai anti narkotika. Saat diwawancara Deni mengatakan antusiasme mahasiswa sangat tinggi pada materi yang diberikan olehnya. Selanjutnya, Beliau pun memastikan ke depannya akan terus ada kerja sama dengan pihak kampus Unsil.

“Jadilah mahasiswa-mahasiswi yang ke depannya jadi orang handal di Indonesia dan otomatis untuk menuju kesana (orang yang handal, maka) jauhilah narkoba,” tutur Deni, “Pergaulan adalah sebuah investasi. Perhatikan pola pikir kalian (dan) perhatikan ucapan kalian agar mampu hidup di tahun 2020.” Tutupnya.

Kegiatan lain yang dilakukan pada hari kedua adalah kunjungan UKM. Peserta Ombus mendatangi langsung stand-stand UKM yang disediakan oleh panitia untuk mendapatkan tanda tangan dan cap minimal 5 dari 28 UKM yang ada di Universitas Siliwangi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya mahasiswa baru bisa mengenal UKM yang ada di lingkungan Universitas Siliwangi. Pada akhir kegiatan Ombus mahasiswa baru diarahkan untuk membentuk dua formasi, yaitu kepulauan Indonesia dan tameng yang terdapat di pancasila, formasi tersebut dilakukan di lapang utama Unsil.

Reporter: anisa t.w., riska nadia
Penulis: anisa t.w., riska
Penyunting: Yyn.y

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *