Gemercik News-Tasikmalaya (19/09). Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Siliwangi Bidang Lingkungan Hidup menggelar agenda pertemuan yang pertama tentang program Bank Sampah, dihadiri oleh beberapa organisasi mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Siliwangi yang bertempat di Gedung Rektorat Ruang Rapat 1. Program ini bertujuan untuk membantu menuntaskan permasalahan sampah atau limbah yang ada di lingkungan Universitas Siliwangi.
Dengan cara mengajak mahasiswa secara personal atau kelompok (organisasi) untuk berperan aktif menjaga lingkungan, serta mengedukasi civitas akademika guna menumbuhkan kesadaran akan pentingnya permasalahan limbah di lingkungan sekitar. Hal ini selaras dengan visi misi Universitas Siliwangi untuk menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha, maka bank sampah hadir sebagai upaya pemanfaatan sampah/limbah yang dapat meningkatkan nilai guna secara ekonomis.
“Bank sampah sendiri akan menjadi basis pengolahan sampah oleh mahasiswa maupun pihak universitas untuk membantu permasalahan sampah di Unsil. Keberlangsungan dari bank sampah sendiri adalah ada tidaknya nasabah yang menyumbang, karena ini termasuk program jangka panjang untuk berkontribusi mengenai permasalahan sampah di Unsil,“ jelas Dina Aulia selaku ketua sementara program Bank Sampah.
Proses pengelolaan sampah atau limbah terbagi menjadi 3 prosedur pengelolaan. Pertama penjualan, proses utama dari Bank Sampah, dalam proses ini sampah dibagi ke dalam beberapa kategori, kategori penggolongan tersebut berguna untuk menentukan berapa nilai tukar sampah terhadap rupiah yang nanti akan menjadi tabungan dari nasabah di Bank Sampah Universitas Siliwangi. Kedua adalah pengolahan, dalam proses pengolahan, sampah akan diolah menjadi produk baru, berupa produk bahan mentah, bahan setengah jadi, atau barang jadi. Langkah pengelolaan sampah yang terakhir adalah pemusnahan, proses pemusnahan dilakukan untuk sampah atau limbah yang tidak bisa digunakan kembali.
Jenis sampah atau limbah yang bisa di setorkan harus melalui penyesuaian jenis sampah terlebih dahulu sesuai kriteria, seperti sampah logam (paku, magnet, besi, dll), sampah plastik (sampah bekas minum/botol plastik), sampah kertas (buku, kertas, kardus, dll), sampah kaca (botol, piring, dll), dan sampah/limbah elektronik.
“Bank sampah harus menjadi organisasi yang mandiri dari mahasiswa, oleh mahasiswa, untuk mahasiswa. Oleh karena itu, keuntungan dari bank sampah ini tidak dipakai untuk hal yang bukan kebutuhan bank sampah. Keuntungan pertama yang didapatkan ketika mengikuti program ini adalah Unsil yang bersih bebas dari sampah seperti botol, plastik, kertas dsb. Kedua, meminimalisasi sampah saat ada acara. Ketiga, profit atau keuntungan.” Jelas Ilham Meidi selaku Ketua Bidang Lingkungan Hidup BEM Unsil.
Reporter: Theda Dzar
Penulis: Theda Dzar
Penyunting: Neli