Seminar Paralel Ilmiah Pertama di Universitas Siliwangi: SN BIOSPER Sebagai Pionir

IMG 8612.JPG

Gemercik News-Tasikmalaya (29/09). Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi sukses menggelar forum ilmiah berupa seminar nasional untuk pertama kalinya yang bertempat di kampus Universitas Siliwangi. Mengusung tema “Integrasi dan Sinergitas Biologi, Sains, Teknologi dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Revolution Society 5.0” kemarin (28/09). Diikuti partisipan sebanyak 250 lebih peserta dan pemakalah yang terdiri dari dosen, mahasiswa, guru, peneliti, serta praktisi bidang sains dan pembelajarannya. Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor satu Bidang Akademik Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si.

SN BIOSPER (Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya) turut menghadirkan tiga keynote speaker dalam acaranya, yakni Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, S.Pd., M.Si., Guru Besar FMIPA Universitas Negeri Malang; Prof. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D., Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat–Ristekdikti; dan terakhir Dr. Purwati K. Suprapto, Dra., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi. Rangkaian kegiatan SN BIOSPER dibuat dalam 2 sesi, seminar umum kemudian seminar paralel.

Acara pertama dikemas dengan mengkolaborasikan 3 keynote speaker yang dipandu oleh Dr. Romy Faisal Mustofa., S.Pd., M.Pd., sebagai moderator dalam diskusi panel. Kegiatan dilanjut sesi terakhir berupa seminar paralel oleh 115 pemakalah sebagai presenter yang dipecah ke dalam 11 ruangan dengan 3 pengelompokan bahasan berupa pengabdian, biosains, dan pembelajaran. Bagi pemakalah artikel yang terpilih akan direkomendasikan untuk terbit di jurnal BioLink, Caradde, Formatif, Bioedukasi, Bioma, dan Bioedusiana.

Ditemui oleh tim gemercik, Dr. Diana Hernawati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Pelaksana SN BIOSPER menjelaskan latar belakang tema yang diusung yakni berdasarkan  kekhawatiran di era revolusi 4.0 yang lebih cenderung berbau teknologi dan merasakan efek perubahan yang termasuk juga pada nuansa pendidikan sudah berbasis teknologi, kekhawatiran bertumpu pada societynya yang mengubah karakter pendidik, dengan itu tema yang diusung lebih ke revolusi societynya. Dr. Diana Hernawati pun mengemukakan harapannya, “Seterusnya tetap ada dan lebih ditingkatkan lagi, nextnya bisa mengadakan seminar internasional,” ungkapnya.

Dukungan pun hadir dari berbagai institusi luar yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut, antara lain IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Universitas Negeri Surabaya, PGRI Adi Buana Surabaya, LIPI Cibinong, Universitas Padjajaran, IKIP Saraswati Bali, Universitas Bengkulu, Universitas Islam As-syafi’iyah Bekasi, Universitas Surya Tangerang,  Universitas Kuningan, Universitas Galuh, Universitas Majalengka,  dan Universitas Perjuangan.

Reporter: Dela Y

Penulis: Dela Y

Penyunting: Yanifa RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *