Aksi BEM Se-Jawa Barat Menuntut dan Menggugat Dikeluarkannya Perppu KPK

WhatsApp Image 2019 10 18 At 15.59.50

Gemercik News-Bandung (18/10). Aliansi BEM Jawa Barat menggugat melakukan Aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung. Setelah dilakukannya konsolidasi pada malam hari (16/10) di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Aksi ini dilakukan oleh 17 kampus se-Jawa barat yang tergabung dalam aliansi BEM Jawa Barat menggugat, dengan jumlah masa aksi 260 mahasiswa. Sebelum kedatangan masa aksi, kepolisian memang sudah mempersiapkan tameng dan tongkat yang terlihat berjejer rapi di depan gerbang Gedung Sate dan beberapa mobil berisi water canon. Namun aksi berakhir dengan damai tanpa ada bentrok dengan pihak kepolisian.

Aksi diisi dengan penyampaian orasi dari perwakilan universitas yang hadir. Selain orasi, pada aksi kemarin mahasiswa menyampaikan tuntutan-tuntutan. Diantaranya adalah:

1. Mendesak pemerintah untuk berpihak pada rakyat daripada elit politik.

2. Menolak segala bentuk pembungkaman penyampaian aspirasi.

3. Mendesak pemerintah untuk menghentikan tindak represif dan menjamin keselamatan rakyat.

4. Mendesak pemerintah untuk menyusut tuntas kasus kematian demonstran dan korban konflik di Papua.

5. Mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan segala permasalahan kedaulatan rakyat.

Menurut Yusuf Sugianto, Presiden Mahasiswa Universitas Telkom bahwa aksi ini merupakan upaya untuk mendorong pemerintah untuk merealisasikan kedaulatan rakyat.

“Upaya kita terus bergerak dan mendorong pemerintah untuk merealisasikan kedaulatan rakyat,” tuturnya

Aksi kemarin bertepatan 30 hari setelah penetapan RUU KPK oleh DPR dengan revisi Presiden. Dalam aksi ini memang tidak ada poin tuntutan terkait revisi RUU KPK, menurut Cep Iiz Mastur Susilo, Presiden Mahasiswa Universitas Siliwangi bahwa aksi ini adalah untuk mendesak presiden berpihak kepada rakyat dibanding elite politik.

“Soal Perppu KPK di sini kita mendesak presiden untuk berpihak kepada rakyat dibanding elit politik. Kita tidak mau berpusaran di RUU KPK sementara kita melihat demonstran banyak yang meninggal sudah 6 orang,” ujar Cep Iiz

Yusuf menambahkan bahwa sikap saat ini untuk mengawal RUU KPK dengan mengkaji mendalam.

“Sikap kita terus mengawal Revisi UU KPK mengkaji dengan mendalam. Kemudian akan mempertimbangkan semua solusi. Akan mengkaji secara holistik. Akan serius mengawal pemerintah secara 5 tahun ke depan. Dengan kajian fundamental sebagai bentuk gerakan intelektual kita.” Terangnya.

Aksi berakhir sekitar pukul 17.00 WIB yang dimulai pada pukul 15.30 WIB. Masa aksi kembali ke titik kumpul awal, monumen perjuangan dengan melakukan evaluasi setelah aksi yang dilakukan. Menurut Yusuf, setelah aksi ini selesai pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terhadap pemerintah secara berkala.

Reporter: Nurul Habibah & Fadil Abdullah

Penulis: Nurul Habibah

Penyunting: Jihan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *