PKIE Covid-19 Unsil Adakan Penyemprotan Disinfektan

Fcc5e910 E16a 4960 Ba25 844ede6d0270

Gemercik News-Tasikmalaya (21/03). Masa social distancing bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19. PKIE (Pusat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Covid-19 Unsil bekerja sama dengan Biro Umum Kepegawaian Rektorat Universitas Siliwangi. Keduanya berkoordinasi mengadakan penyemprotan  disinfektan di seluruh wilayah kampus Universitas Siliwangi.

Penyemprotan dilakukan di hari kerja kantor selama 6 hari terhitung sejak Jumat (20/03) s.d. Jumat (27/03). Hari pertama penyemprotan dilakukan di Masjid Al-Muhajirin Universitas Siliwangi. Penyemprotan ini dibantu oleh pengurus Masjid Al-Muhajirin Universitas Siliwangi.

Asep Suryana selaku Dekan FIK dan penggerak aksi penyemprotan disinfektan, menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan karena Covid-19 tidak hanya mampu bertahan di makhluk hidup saja.

“Seperti (yang) kita ketahui, virus corona itu, yang sekarang, penyebaran Covid-19 itu punya keunikan. Keunikannya apa? Dia mampu hidup di logam, (dan) di kain selama beberapa jam. Padahal, virus-virus sebelumnya  enggak, mesti hidup di makhluk hiduplah kasarnya. Kalau (Covid-19) ini  (hidup) di makhluk yang tidak hidup pun dia bisa hidup beberapa jamlah, itu yang kita khawatirkan,” jelas Asep.

Selain didasari kekhawatiran penyebaran Covid-19, penyemprotan disinfektan juga dilakukan untuk mensterilkan wilayah kampus sebelum digunakan oleh mahasiswa sebagaimana biasanya. Upaya ini tidak bisa dilakukan hanya sekali, selama belum ada kata aman dan bebas dari Covid-19, maka penyemprotan akan terus dilakukan.

Asep menjelaskan jika perkuliahan berbasis daring Unsil diperpanjang, maka upaya penyemprotan disinfektan akan dilakukan kembali setiap seminggu sekali. Penyemprotan dilakukan di sejumlah titik unit wilayah kampus Univeristas Siliwangi. Titik tersebut di antaranya Masjid Al-Muhajirin, Gedung Rektorat, Gedung Mandala, gedung fakultas-fakultas, dan unit-unit lainnya.

Asep juga menambahkan bahwasannya jika yang tertera di jadwal satu gedung, maka seluruh ruangan yang termasuk gedung tersebut ikut disemprot disinfektan. Begitu pun dengan fakultas, termasuk ruang kelas dan gedung Ormawa. Karena itu, untuk pengurus UKM atau Ormawa, jika dirasa ada alat-alat di ruangannya yang tidak boleh terkena air, harap untuk segera diamankan.

Setelah dilakukan penyemprotan selama 6 hari, PKIE Covid-19 Unsil akan meninjau kembali keadaan kampus. Jika dipandang perlu dilakukan penyemprotan disinfektan setiap hari, maka akan diajukan penambahan alat dan diberikan kewenangan agar bisa dilakukan secara maksimal.

Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, PKIE Covid-19 Unsil pun memberikan pelayanan call center bagi mahasiwa Unsil yang memerlukan informasi terkait Covid-19. Selain itu, tim tersebut juga akan memasang bannerdi depan gerbang utama Unsil dan akan membagikan poster ke desa-desa untuk menambah pemahaman masyarakat.

“ …. Janganlah lagi ada berita lagi: sivitas akademika Unsil mudik lagi, keluar dari Tasik lagi, itulah yang menyedihkan menurut saya. Ya, saya berpikirnya, sih, kalau masyarakat awam sulit diatur rada kaharti kitu, yah. Masa-lah, kok, orang yang tinggal di perguruan tinggi, hari-hari bergelut dengan teori, kok, susah, sih, bisa memahami bahwa (Covid-19) ini bahaya, itu maksud saya. Jadi, harapannya lebih kepada menggugah kesadaran dan rasa tanggung jawab tiap insan (saja). Baik itu sivitas akademika, maupun masyarakat,” tutup Asep.

Reporter: Syahda dan Ana

Penulis: Syahda

Penyunting: Ana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *