Perpanjang PSBB, Budi Terapkan Adaptasi New Normal

D2971793 A91a 49ae 9493 3d9dfc0260ce

Gemercik News-Tasikmalaya (26/6). Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menuturkan dirinya belum yakin Kota Tasikmalaya dapat mencapai zona hijau. Hal ini mengingat kasus COVID-19 di Kota Tasikmalaya yang terus meningkat.

Hingga sekarang, tercatat lima puluh kasus COVID-19 yang sudah terkonfirmasi terhitung sejak awal pandemi. Sebanyak 25 orang terkonfirmasi melalui swab test dan 25 orang lainnya melalui uji cepat (rapid test) COVID-19. Sampai saat ini, Kota Tasikmalaya masih dilabeli sebagai daerah zona biru.

Menimbang beberapa faktor yang tak hanya dilihat dari jumlah kasus, lebih dari itu, jumlah pasien sembuh, peningkatan PDP, dan banyaknya tes dilakukan menjadi patokan suatu daerah mendapat predikat zona hijau.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Budi Budiman mengatakan bahwa pihaknya belum mau berspekulasi mengenai kebijakan yang akan ditentukan untuk ke depannya, mengingat saat ini penambahan kasus COVID-19 di Kota Tasikmalaya masih terjadi.

“Kita memang ada kasus baru satu dan itu langsung ditindaklanjuti melalui tim survailans. Sudah swab (test) di lingkungan keluarga, kontak erat, dan sebagainya. Kita terus pantau,” tutur Budi dalam wawancaranya kepada beberapa media pada Senin (22/6/2020) lalu.

Hingga Jumat (26/6/2020) Kota Tasikmalaya masih menerapkan PSBB tahap keempat dengan adaptasi kebiasaan baru untuk menuju fase new normal.

Budi juga berharap semoga hingga masa PSBB ini berakhir, tidak ada lagi penambahan kasus COVID-19 di Kota Tasikmalaya. Pihaknya juga akan terus melakukan persiapan untuk menyambut fase new normal. Di sisi lain, guna mengantisipasi penambahan kasus, gencar dilakukan tes secara massal.

Melalui wawancaranya, Budi menuturkan tes massal ini bertujuan untuk mengetahui peta penyebaran kasus COVID-19 secara lebih detail. Semakin banyak tes dilakukan, data yang ditunjukan akan semakin akurat.

Menurut Budi, yang paling penting adalah kesadaran kolektif untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Hal tersebut bertujuan agar kasus COVID-19 tidak semakin bertambah.

“Lebih baik jalani hidup dengan protokol kesehatan agar kehidupan bisa berjalan (dan) ekonomi (juga tetap bisa) jalan. Tapi, kalau kita lepas kontrol, bisa bahaya. Masyarakat harus sadar untuk menerapkan protokol kesehatan,” tutur Budi.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga terus menambah fasilitas kesehatan, khususnya ruang isolasi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi gelombang kedua COVID-19.

“Karena euforia masyarakat menganggap saat ini sudah bebas, ini yang kita khawatirkan. Jangan sampai ada gelombang kedua, sementara fasilitas (masih) kurang,” tutupnya.

Reporter: Eva Silvia

Penulis: Eva Silvia

Penyunting: Ana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *