Gemercik News-Tasikmalaya (10/07). Pemerintah Provinsi Jawa Barat siapkan pembelajaran luring bagi sekolah di zona hijau yaitu di tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK. Hal itu didukung dengan pelaksanaan simulasi oleh Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) yang ia bagikan melalui akun instagramnya bersama Ma’ruf Amin (Wakil Presiden) dan Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan).
Simulasi persiapan ini bertempat di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan menerapkan serta memperhatikan protokol kesehatan. Tujuan dilaksanakannya simulasi pelaksanaan KBM di kelas ini untuk melakukan pengecekan penggunaan masker, pelindung wajah, boks plastik, sarung tangan, dan tempat duduk yang berjauhan pada peserta didik.
“Menurut Emil, kunjungan langsung Ma’ruf dan Nadiem ini untuk memastikan pihak sekolah telah menyiapkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona,” dikutip dari CNNIndonesia.com.
Semua persiapan simulasi ini dilakukan dengan kehati-hatian dan bertahap. Berdasarkan unggahan akun instagram @ridwankamil peserta didik akan datang belajar selama 4-5 jam, dan langsung pulang (tanpa ada istirahat di sekolah). KBM tatap muka ini akan dilaksanakan dalam 2-3 sif secara bergantian dengan jumlah peserta didik 18 orang per kelas. KBM tetap dilaksanakan secara daring dan luring.
“Ada yang daring 1/2 minggu dan ada yang tatap muka 1/2 minggu. Setiap 2-3 hari gantian,” tulis Emil dalam akun instagramnya.
Selain itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi menuturkan, Sukabumi akan menjadi daerah percontohan ketika ada daerah lain yang berhasil masuk zona hijau. Sehingga, sekolah bisa beroperasi secara tatap muka di era normal baru.
“Meski demikian, KBM tatap muka tidak dilakukan di semua sekolah melainkan hanya di sekolah yang memang sudah siap dengan protokol kesehatan serta sarana dan prasarana. Kemudian, sekolah yang diizinkan menggelar KBM di kelas hanya yang mayoritas muridnya memang berasal dari Kota Sukabumi,” dikutip dari Jabar.idntimes.com.
Peserta didik yang berdomisili di zona biru dan atau zona merah tetap belum boleh datang tatap muka ke sekolah yang sudah zona hijau. Meskipun sudah zona hijau, Emil menuliskan dalam akun instagramnya bahwa orang tua boleh memilih anaknya untuk tetap belajar daring dari rumah jika itu menjadi pilihannya.
Emil berharap bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran luring ini dapat berjalan dengan lancar, diikuti serta dijadikan contoh oleh daerah lain di Jawa Barat. Untuk tetap mencegah terjadinya penyebaran COVID-19, sehingga dapat menjadi zona hijau dan sekolah dapat beroperasi secara tatap muka.
“Semoga minggu-minggu ke depan yang zona hijau di Jabar makin bertambah,” tutur Emil dikutip dalam CNNIndonesia.com.
Selain itu Ma’ruf Amin juga berharap jika sekolah di daerah lain ingin membuka KBM secara luring maka harus mengadaptasi protokol kesehatan yang dilaksanakan SMA Negeri 4 Kota Sukabumi.
“Saya harap di daerah lain, kalau mau buka sekolah, harus membuat cara-cara yang paling aman, tapi pembelajaran berjalan efektif,” tutur Ma’ruf.
Reporter & Penulis: Ades Yulandari
Penyunting: Rini