Aksi Menyuarakan Keadilan: Buka Lebar Mimbar Perempuan

20201021 112523 Scaled

Gemercik News-Tasikmalaya (22/10). Gabungan Perempuan Tasikmalaya yang terdiri dari aktivis kampus, mahasiswi, serta masyarakat Tasik gelar aksi mimbar perempuan menolak Omnibus Law pada Rabu (21/10). Bertempat di lokasi Simpang Empat Muktamar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Unjuk rasa tersebut diikuti sekitar 50 orang perwakilan perempuan yang ingin menyuarakan keadilan atas persoalan yang terjadi di Indonesia.

“Tidak melihat secara gender keperempuanan, kami membuka lebar mimbar perempuan ini untuk siapapun mereka yang ingin ikut berpartisipasi menyuarakan keadilan,” jelas Lili Sasiah selaku Humas dalam pelaksanaan aksi mimbar tersebut.

Poin-poin tuntutan pun disampaikan dalam aksi mimbar tersebut, yaitu:

  1. Menyikapi kabar draft RUU & UU Omnibus Law yang selama ini beredar di masyarakat adalah hoax, maka kami menuntut keterbukaan informasi Pemerintah mengenai Draft UU Omnibus Law.
  2. Mendesak Pemerintah segera mengesahkan RUU PKS.
  3. Memaksimalkan kinerja Anggota Dewan Perempuan jangan hanya menjadi pemanis buatan saja.
  4. Maksimalkan kinerja Komisi III di DPR.
  5. Pemerintah harus menjamin terpenuhinya hak-hak perempuan dalam menetapkan kebijakan.
  6. Pemerintah tidak mengkambing hitamkan masyarakat yang mengkritik/menuangkan aspirasinya (demonstrasi, dll) hanya karena alasan isu hoax. Misalnya draft Omnibus Law yang selama ini direspon mahasiswa dan masyarakat adalah hoax.
  7. Pemerintah menjamin kepada warga negara yang ingin menyampaikan aspirasinya dari tindakan represif dari kalangan manapun.

Lili Sasiah menyebut bahwa, selain penyampaian poin-poin tuntutan itu, yang juga disampaikan dalam aksi mimbar tersebut adalah sebagai bukti bahwa para aktivis perempuan pun tidak hanya diam dibaris belakang. Namun, bisa memposisikan diri dibaris terdepan dan menyelenggarakan aksi atas nama perempuan sendiri.

Lili Sasiah juga menambahkan, penyelenggarakan aksi oleh perempuan ini baginya dirasa penting dilakukan, bukan hanya untuk kepentingan, tapi juga kebutuhan.

“Setiap perempuan berhak menyampaikan aspirasi, atas dasar itu kemudian (karena) kita tidak bisa hanya menutup mata atas keadaan Indonesia yang seperti ini. Kami perempuan ingin ikut berpartisipasi menyuarakan keadilan,” pungkas Lili Sasiah. 

Harapan pun disampaikan oleh Lili Sasiah, ia menuturkan kalau dirinya bersama perempuan lain ingin Indonesia menjadi negara yang lebih baik, lebih maju, dan tentunya penuh cinta kasih kedamaian.

“Sepeti itu, ya harapannya ingin indonesia baik-baik saja.” Tutup Lili Sasiah.

Reporter dan Penulis: Syahda Ulum

Penyunting: Rini Trisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *