Dibalik Pemindahan Jadwal UTS Universitas Siliwangi

Gemercik News-Tasikmalaya (19/03). Pelaksanaan Ujian Tengah semester di Universitas Siliwangi mengalami pemindahan jadwal pelaksanaan. Hal tersebut terjadi karena adanya penyelenggaraaan kegiatan BUMN Goes to Campus yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2019. Ditemui di ruanganya Gedung Rektorat lantai 2, Rektor Universitas Siliwangi menjelaskan bahwa pelaksanaan BUMN Goes to Campus ini melibatkan Kemenristedikti, sehingga pelaksanaan UTS diundur atau dialihkan di hari terakhir sebelum acara. “Namun karena ini melibatkan kementrian kita UTS ini akan diundur atau dialihkan di hari terakhir dulu sebelum acara ini,” ujar Prof. Rudi Priyadi.

Menanggapi kesamaan jadwal dengan UTS, pihak Universitas telah mengambil beberapa kebijakan diantaranya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), kegiatan UTS pada tanggal 19-20 Maret dipindahkan menjadi 1-2 April, sedangkan Fakultas lain hanya dipindahkan pada saat tanggal acara dilaksanakan yaitu pada tanggal 20 Maret 2019. Pemindahan jadwal ini dirasa mendadak seiring beredarnya surat edaran pada tanggal 18 Maret 2019. Menurut Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si. selaku Warek I, alasan diberlangsungkan acara ini pada saat UTS adalah dalam pelaksanaan acara tersebut Unsil harus bisa menghadirkan 1000 mahasiswa. Sehingga UTS dipindahkan jadwal pelaksanaannya agar 1000 mahasiswa tersebut dapat dihadirkan. Selain itu, kekhidmatan UTS akan terganggu. Jadi, untuk pelaksanaan UTS pada hari Rabu dipindahkan ke hari terakhir dan ini merupakan kesepakatan pimpinan Universitas dengan pimpinan Fakultas.

“Mengapa itu dilakukan (Perpindahan jadwal) disamping sebagian mahasiswa diminta 1000 mahasiswa dengan terdata. Sedangkan jika ada UTS setelah dipertimbangkan lebih lanjut, akan riuh pikuk ada orang, ada musik. Selain itu kehidmatan UTS itu akan terganggu, oleh karena itu ambil sikap yang hari Rabu dipindahkan ke hari terakhir. Ini atas kesepakatan pimpinan Universitas dengan pimpinan Fakultas,” ujar Prof. Deden Mulyana.

Kegiatan BUMN Goes to Campus seharusnya sudah dilaksanakan jauh sebelum ini tepatnya pada bulan Februari lalu, namun baru besok hari akan terlaksana. Acara ini akan dihadiri oleh 3000 peserta, diantaranya adalah 1000 mahasiswa dari Unsil, 500 mahasiswa dari seluruh PTS sepriangan timur, 500 Millenials BUMN dan 1000 tamu undangan. Kegiatan ini akan dihadiri langsung oleh Mentri Ristekdikti, Prof. H. Mohamad Nasir, Ak., Ph.D. dan Mentri BUMN, Rini Mariiani Soemarno. Acara ini merupakan rangkaian acara ulang tahun BUMN yang ke 21. Unsil menjadi PTN terpilih yang menjadi tempat berlangsungnya BUMN Goes to Campus ini dikarenakan Direktur Umum Pt Pertamina, Nicke Widyawati merupakan warga asli Tasikmalaya. Sehingga, Unsil yang telah menjadi PTN di Priangan Timur, terpilih sebagai tempat berlangsungnya acara ini.

Rangkaian dari acara ini diantaranya ada penandatanganan MOU (Memorendum Of Understanding) antara Kemenristedikti dengan Kementrian BUMN terkait PMMB (Program Magang Mahasiswa Bersertifikat) yang merupakan program yang dilaksanakan oleh BUMN untuk mahasiswa yang ingin melaksanakan magang selama 6 bulan di Perusahaan BUMN. Program magang ini telah dilaksanakan di Unsil sendiri sudah lama. “Sementara ini program magang sudah berjalan kita sudah mengirimkan 4 org ke LEN (Lembaga Elektronika Nasional) Nanti akan diikuti oleh teman lainnya dan formulasi Fakultasnya masing-masing,” ujar Warek I, Prof. Deden Mulyana.

Dalam rangkaian kegiatannya selain penandatanganan MOU, terdapat serah terima dana bantuan CSR ( Corporate Social Responsibility) dari BUMN untuk Unsil. Menurut Prof Rudi Priyadi, CSR ini merupakan rangkaian kegiatan BUMN Goes to Campus dimana BUMN, PT Pertamina akan memberikan CSR kepada Unsil sebesar 1M. “Rangkaian acara selain MOU alhamdulillah kita akan mendapatkan CSR dari BUMN, dari Pertamina yang lumayan cukup besar. Karena ini salah satu program BUMN Goes to Campus ini adalah memberikan bantuan. Dan kita alhamdulillah dapat CSR yang sudah disepakati 1M diluar itu juga kita mengajukan juga antara diterima atau tidaknya itu terserah BUMN,” tambahnya.

Harapan dari Prof. Rudi Priyadi adalah “Harapan saya mendapat bantuan CSR dari BUMN ini dapat terpenuhi dan juga kita dapat mengajukan untuk sarana prasana jika disetujui seperti pembangunan kampus.”

Penulis: Nurul H, Ayu & Eril

Penyunting: Neli.P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *