Gemercik News-Universitas Siliwangi (05/04). Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-14 yang diadakan di Universitas Andalas, Padang, Rabu (31/3) lalu, menyebabkan walk out-nya 132 Perguruan Tinggi dan memilih mengadakan Munas sendiri.
Keputusan yang diambil oleh 132 Perguruan Tinggi untuk walk out dari Munas 2021, merupakan sebuah bentuk solidaritas terhadap 18 Perguruan Tinggi yang tidak diperbolehkan untuk masuk. Akhirnya, hanya menyisakan 36 Perguruan Tinggi saja yang masih bertahan.

“Kita di sini menganggapnya bukan sebagai Munas tandingan, (melainkan) sebagai bentuk solidaritas kita aja. Karena kalo misalkan Munas tandingan itu kan lebih mengarah ke dualisme,” tegas Gilang.
Lebih jelasnya, ia mengungkapkan bahwa ada perubahan nama dari koordinator pusat menjadi Mandataris Korpus (Koordinator Pusat), agar tidak muncul stigma dualisme dalam Munas tahun ini. Gilang juga menegaskan, Mandataris Korpus saat ini tetap mengajak 36 kampus untuk bergabung dengan 132 Perguruan Tinggi tersebut meskipun tidak ada respon sama sekali.
“Kita masih membuka mereka (36 Perguruan Tinggi),untuk masuk ke kita agar tidak ada stigma dualisme,” jelas Gilang.
“Kita tidak menganggap ini sebagai perpecahan sih, kita menganggapnya hanya berbeda kebijakan politik aja,” tambah Gilang.
Gilang mengatakan bahwa pernyataan sikap dari BEM Unsil itu sendiri sama dengan pernyataan sikap nasional. Selanjutnya, Gilang menjelaskan bahwa akan ada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BEM SI untuk membahas isu-isu yang terjadi.
“Belum direncakan kapan, karena panitia belum memberikan tanggal. Tapi untuk tempatnya ada di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).” Ungkap Gilang.
Reporter: Zahra Firdausa Sunarya & Farda Siti Solihah
Penulis: Khumairoh
Penyunting: Rini