Gemercik News-Universitas Siliwangi (02/06). Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Siliwangi Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si. mengungkapkan bahwa pihak kampus saat ini tengah mempersiapkan proses perkuliahan tatap muka untuk tahun ajaran baru 2021/2022 mendatang. Perkuliahan tatap muka ini akan berfokus pada angkatan 2020 dan 2021, sedangkan angkatan sebelumnya menyesuaikan.
“Kenapa kami mengutamakan angkatan 2020 dan 2021, itu karena kedua angkatan tersebut belum pernah datang ke kampus apalagi yang berdomisili di luar kota,” ujar Prof. Deden.
Teknis pembelajaran tatap muka tahun ajaran baru nantinya akan dilaksanakan dengan sistem hybrid, artinya tidak dilakukan sepenuhnya secara luring. Perkuliahan tatap muka ini dilakukan denganmenerapkan pembatasan jumlah mahasiswa pada setiap kelas, yang nantinya hanya setengahnya saja dari jumlah mahasiswa per kelas yang diperkenankan luring. Lalu sisanya mengikuti proses perkuliahan secara daring, dan hal tersebut nantinya akan dilakukan secara bergantian.
“Berdasarkan Forum Rapat Koordinasi Akademik, nampaknya semua sepakat bahwa akan diadakan kuliah secara luring dan daring, yang tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat,” tutur Prof. Deden.
Rencana perkuliahan tatap muka ini tidak terlepas dari peraturan Rektor yang nantinya akan diterbitkan setelah disetujui oleh Senat.
Terkait vaksinasi, Prof. Deden mengatakan bahwa dosen dan tenaga pendidik diwajibkan untuk melakukan vaksinasi lengkap. Sedangkan, mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti kegiatan perkuliahan secara tatap muka wajib melampirkan surat keterangan sehat terbebas dari COVID-19, serta surat izin orang tua dan tidak diwajibkan untuk melakukan vaksinasi lengkap.
“Jika ada dosen dan tenaga pendidik yang belum melakukan vaksinasi secara lengkap, maka dosen dan tenaga pendidik tersebut harus mengajar dan melakukan pelayanan secara daring dari rumah. Untuk mahasiswa tidak diwajibkan untuk vaksin, yang penting ada surat izin dari orang tua,” ungkapnya.
Prof. Deden juga menjelaskan bahwa wacana pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan apabila tingkat kasus COVID-19 menurun. Dengan kata lain, proses pembelajaran secara tatap muka untuk tahun ajaran baru mendatang tidak akan dilaksanakan, apabila kasus COVID-19 di Tasikmalaya terus mengalami peningkatan.
Sejauh ini, Prof. Deden mengatakan bahwa pihak lembaga telah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di tahun ajaran baru 2021/2022 mendatang.
Reporter: Aurel
Penulis: Aurel
Penyunting: Rini