Mengenal Sejarah Perkembangan Olimpiade Dunia

Desain Tanpa Judul 1

Saat ini mungkin tidak sedikit dari kita yang ikut merasakan euforia Olimpiade Tokyo 2020. Olimpiade Tokyo Tahun 2020 merupakan sebuah ajang perlombaan musim panas ke-32 yang digelar langsung di Tokyo, Jepang. Menariknya, meski sempat mengalami penundaan selama satu tahun akibat pandemi COVID-19 dan baru berhasil dilaksanakan pada tahun 2021, penamaan event ini masih tetap menggunakan nama awal, yakni Olimpiade Tokyo 2020. Namun, tahukah kamu, bahwa olimpiade ini ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu lho!

Olimpiade merupakan sebuah ajang perlombaan olahraga internasional terbesar, yang diikuti oleh ribuan atlet dari sekitar 200 negara. Dalam sejarahnya, olimpiade telah dilaksanakan sejak 3000 tahun lalu, tepatnya pada masa Yunani Kuno. Dari sejarah itulah muncul istilah citius (lebih cepat), altius (lebih tinggi), dan fortius (lebih kuat), yang kemudian dijadikan sebagai motto olimpiade. Semboyan legendaris itu diperkenalkan langsung oleh Bapak Olimpiade Pierre de Coubertin, menjelang persiapan penyelenggaraan Olimpiade pertama pada akhir abad XIX.

Pada awalnya, olimpiade kuno berasal dari festival penghormatan Dewa Zeus yang dilaksanakan di Olympia, Yunani, sekitar tahun 776 SM. Acara tersebut dilaksanakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh beberapa negara kota, serta kerajaan di sekitar Yunani Kuno. Beberapa pertandingan yang diselenggarakan dalam festival yaitu panca lomba (terdiri dari melompat, melempar cakram, lempar lembing, lomba lari, dan gulat), tinju, pankration, dan berkuda. Perlombaan tersebutlah yang menjadi cikal bakal mata lomba di olimpiade diadakan hingga saat ini.

Meski menjadi sebuah ajang perlombaan paling bergengsi saat itu, pelaksanan Olimpiade Yunani Kuno pernah dihentikan dengan alasan politik. Saat itu, sekitar tahun 393 SM, Kaisar Theodosius I dari Kekaisaran Romawi yang menguasai hampir seluruh wilayah Eropa menghentikan dan menghapus ajang perlombaan tersebut, karena menilai olimpiade tersebut hanyalah sekumpulan ritual menyembah berhala dan tidak sesuai dengan kondisi keagamaan politik yang ada. Alhasil, sejak saat itu Olimpiade Yunani Kuno hanya menjadi bahan bacaan bagi ahli sejarah dan arkeolog.

Dilansir dari kompaspedia, gagasan penyelenggaraan olimpiade muncul kembali dengan dipelopori oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Baron de Coubertin. Hal tersebut dikemukakan Coubertin bersama rekan-rekannya dalam kongres tahun 1894 yang diselenggarakan di Sorbonne, Paris. Mereka membentuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan memutuskan Ibu Kota Yunani, Athena, sebagai tuan rumah Olimpiade Modern yang digelar pada tahun 1896. Pemerintah Yunani akhirnya menerima bantuan dana dari pengusaha Yunani dan Eropa, untuk merekonstruksi Stadion Panatheaic di Athena yang sudah ada sejak tahun 330 SM.

Olimpiade Modern pertama pun berhasil dilaksanakan pada tanggal 6 April 1896 di Athena. Olimpiade tersebut akhirnya dikenal dengan nama Olimpiade Athena I dan diresmikan oleh Raja George I dari Yunani. Dalam Olimpiade tersebut sebanyak 245 atlet pria dari 14 bangsa yang sebagian besar berasal dari kontingen Yunani, Jerman, Prancis, dan Britania Raya turut berpartisipasi dengan mempertandingkan 9 cabang olahraga (cabor) yang meliputi atletik, renang, senam, sepeda, gulat, anggar, menembak, angkat besi, dan tenis. Dalam acara tersebut peserta lomba hanya terdiri dari atlet laki-laki saja, sedangkan atlet perempuan baru ambil bagian di olimpiade ke-2 di Paris tahun 1990.

Kemudian, sejak tahun 1896 hingga sekarang, olimpiade tersebut dilaksanakan setiap empat tahun sekali kecuali pada masa-masa perang Dunia. Olimpiade 1916 yang harusnya dilaksanakan di Berlin dibatalkan karena Perang Dunia I. Kemudian, olimpiade 1940 dan 1944 juga dibatalkan karena Perang Dunia II. Tahun lalu pun olimpiade yang seharusnya dilaksanakan tahun 2020 sempat tertunda akibat terjadinya pandemi COVID-19 dan berhasil kembali direalisasikan pada tahun 2021 di Tokyo, Jepang.

Penulis: Khumairoh

Penyunting: Rini

Referensi:

Aksara, Dika. (2021). Serba-serbi Olimpiade Tokyo 2020: Pesta Olahraga yang Setahun Tertunda. Bigalpha.id [Online]. Tersedia: https://bigalpha.id/news/serba-serbi-olimpiade-tokyo-2020-pesta-olahraga-yang-setahun-tertunda (29 Juli 2021).

Erianto, Dwi. (2021). Olimpiade: Sejarah, Penyelenggaraan, Cabang Olahraga, dan Partisipasi Indonesia. Kompaspedia [Online]. Tersedia: https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/olimpiade-sejarah-penyelenggaraan-cabang-olahraga-dan-partisipasi-indonesia (29 Juli 2021).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *