Kanaka menjelaskan bahwa ketidakhadiran mahasiswa FISIP dalam aksi tersebut dikarenakan aksi yang mendadak. “Karena seruan aksinya itu mendadak mungkin ya, sebenernya temen-temen FISIP bukannya tidak mau,” jelasnya. Ia pun berharap konsolidasi terhadap aksi lebih terekspos sehingga mahasiswa FISIP bisa ikut berpartisipasi, “Soalnya apa, pemahaman-pemahaman di dalam isu itu mau dibawa kemana, kalau peserta aksi tidak tahu konteksnya, aksi itu mau jadi apa?” jelas Kanaka.
Ia pun merasa bentuk penyelamatan yang lebih konkret ada di wilayah pegunungan di Citaraja, “Soalnya apa? Wilayah di Citaraja itu telah termasuk ke dalam zona hijau, dan sekarang lagi di bekuk, lagi digali lah pegunungannya. Kronisnya itu, pegunungan yang lagi dibekuk di Citaraja itu salah satu pegunungan yang ada sumber mata airnya dan mata airnya itu mengairi wilayah tersebut, wilayah sana,” jelasnya.
Fauzi Taufik Ismail selaku ketua BEM FISIP UNSIL pun menanggapi Aksi Solidaritas Kendeng yang dilaksanakan Ormawa FAI tempo hari. “Bagus! Emang sewajarnya kalo mahasiswa. Jadi melihat keadaan sekarang. Sebenarnya aksi seperti itu harus, perlu, khususnya bagi kita para mahasiswa. Namun kemarin kita kurang ada info lah,” jelas Fauzi mengklarifikasi ketidakhadiran mahasiswa FISIP dalam aksi tersebut.
Adapun harapan Kanaka terhadap Ormawa FAI untuk mempertahankan gerakan yang dibangun, “Kalau bisa kembangkan lagi dalam wilayah yang lebih luas, kalau memungkinkan ini diagendakan serentak, mengatasnamakan UNSIL, kalau misalkan itu bisa, pasti ya mungkin untuk saya pribadi akan berpartisipasi ke wilayah sana,” tutup Kanaka Jodi.