Gemercik News-Universitas Siliwangi (16/8). Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Siliwangi (Unsil) telah terbentuk dan dilantik oleh rektor pada Senin (15/8). Pada Kamis, 18 Agustus mendatang akan berkoordinasi menyusun panduan Satgas PPKS beserta pedoman-pedoman yang diperlukan. Mereka akan melakukan survei kepada mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik sebagai dasar untuk menjalankan tugasnya.
“Dan kami secepatnya akan sosialisasikan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pendidikan kesetaraan gender, kesetaraan stabilitas, pendidikan kesehatan reproduksi, serta pencegah dan penanganan kekerasan seksual di kampus,” ujar Wiwi Widia Astuti, S.I.P,. M.Si. selaku ketua Satgas PPKS.
Adapun pedoman yang akan disusun, jelas Wiwi, meliputi definisi dari kekerasan seksual, cara penanganan kekerasan seksual, cara pelaporan, serta pendampingan dan pemulihan untuk para korban kekerasan seksual. Di dalam pedoman tersebut akan ada jaminan ketidakberulangan kasus yang telah dilaporkan melalui pemantauan dan evaluasi.
Dengan adanya Satgas PPKS ini, Wiwi berharap mampu membuat para predator seksual kampus akan berpikir dua kali sebelum melakukan aksinya. Satgas PPKS merupakan usaha untuk melindungi sekaligus membersihkan lingkungan pendidikan dari berbagai macam tindakan kekerasan seksual.
Dr. Ir. Nundang Busaeri., M.T., selaku rektor Universitas Siliwangi turut menanggapi pembentukan Satgas PPKS Unsil, yakni akan ada pembekalan bagi Satgas PPKS. Oleh karena itu, Unsil akan mendatangkan para pakar profesional terkait tugas dan wewenang Satgas PPKS dalam menjalankan tugasnya.
“Karena mereka juga harus kerja profesional, jangan sampai hanya dari aspek kepedulian, keilmuannya juga perlu. Sebab orang pintar harus menguasai teori terlebih dahulu, sehingga ketika mereka melakukan sesuatu dapat dimudahkan nantinya,” pungkas Nundang.
Reporter: Khumairoh, Abi Husni
Penulis: Abi Husni
Penyunting: Helmina Pebriyanti