Gemercik News-Universitas Siliwangi (30/12). Laporan pertanggungjawaban BEM Universitas Siliwangi 2022 resmi diterima dengan beberapa catatan. Keputusan tersebut disampaikan dalam sidang Musyawarah Akbar Mahasiswa (MAM) 2022 pada Jumat (30/12), dihadiri oleh fraksi ormawa fakultas dan UKM.
“Saya sangat senang, terharu juga perjuangan BEM Unsil 2022 sudah mendapat penilaian yang layak lah dari masyarakat Unsil, tentu dengan berbagai pencapaian yang telah dilakukan oleh kita lebih dari cukup,” jelas Sadid Farhan selaku ketua BEM Unsil 2022.
“Lebih dari ekspektasi pada tahun ini tentu penerimaan LPJ BEM Unsil menurut saya merupakan langkah yang bijak dari setiap fraksi,” tambah Sadid.
Terdapat delapan catatan terhadap penerimaan laporan pertanggungjawaban BEM Unsil Periode 2022. Beberapa di antaranya yakni BEM Unsil 2022 bersilaturahmi dengan seluruh ormawa Unsil secara merata selama tiga puluh hari, LPJ direvisi paling lambat hingga 31 Desember 2022, melunasi defisit yang ada, dan beberapa catatan lainnya.
Sadid menuturkan tidak merasa keberatan serta menghargai catatan yang diberikan oleh fraksi. Ia juga menyatakan BEM Unsil 2022 akan menyelesaikan catatan tersebut dengan rasa tanggung jawab dan serius.
“Untuk itu kita akan berusaha dan menanggapinya dengan serius serta juga tentu dengan bertanggung jawab,” pungkas Sadid.
Sadid mengaku menikmati selama pelaksanaan sidang MAM, dengan forum diskusi yang hidup itu sehingga menjadi salah satu hal positif. Sadid berpendapat bahwa lama waktu pelaksanaan sidang dipengaruhi oleh stakeholder BEM Unsil 2022 yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.
“Ada lima belas departemen, enam bidang, dua biro serta ada Steering Comitte. Saya kira itu merupakan konteks yang banyak, dan saya kira wajar jika ketika lamanya waktu berpengaruh,” sebutnya.
Sadid berharap BEM Unsil Periode 2023 bisa memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki dari Periode 2022 serta melanjutkan jejak warisan maupun langkah-langkah perjuangan yang ditinggalkan oleh BEM Unsil 2022.
Penulis: John Kristian Pasaribu
Reporter: Khopipah Indah Parawangsa dan Zahra Agustia Rachman
Penyunting: Syahda Juang