KSR PMI Unsil Gelar Donor Darah Undang TNI Polri dan Masyarakat

Sumber Foto JohnGemercik Media

Gemercik News-Universitas Siliwangi (18/9). Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Universitas Siliwangi (Unsil) menyelenggarakan kegiatan donor darah yang bertempat di Gedung Trigatra Unsil. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai 18 s.d. 20 September 2023 pukul 07.00 s.d. 14.45 WIB. Kegiatan donor darah ini terbuka  juga untuk  masyarakat umum.

“Kegiatan donor darah ini terbuka untuk umum, tadi pagi juga ada yang dari anggota TNI dan POLRI itu kita terima dan dari masyarakat luar juga kita terima. Pokoknya, dari mana saja kita terima,” ujar Nanda, seksi acara kegiatan donor darah.

Menurut Nanda, tantangan terlaksananya kegiatan ini yaitu KSR baru pertama kali mengirim surat delegasi ke instansi luar, seperti TNI dan POLRI karena sebelumnya surat hanya untuk UKM atau Ormawa di ruang lingkup Unsil saja. Nanda menambahkan bahwa keterbatasan SDM juga menjadi salah satu tantangan dan hambatan dalam acara ini.

Nanda mengungkapkan target dari kegiatan ini yaitu mendapatkan banyak labu darah dan kegiatan donor darah ini dapat dikenal oleh masyarakat sekitar, tidak hanya dari mahasiswa Unsil saja.

Kalo untuk perencanaan sendiri itu kan kita targetnya mendapat banyak labu darah. Jadi, dalam rencananya itu kita pengen acaranya itu dikenal oleh masyarakat sekitar, gak cuma mahasiswa Universitas Siliwangi saja dan mereka ada keinginan untuk datang ke sini,” tutur Nanda.

Tidak semua orang dapat mendonorkan darahnya, Nanda mengatakan syarat donor darah, yaitu berat badan (bb) minimal 45 kg, tensi dan Hb (Hemoglobin) harus cukup, tidak kurang dan tidak lebih, dan jam tidur teratur. Peserta dengan berat badan di bawah 45 kg dan Hb di bawah batas normal tidak dapat melakukan donor darah, sedangkan tensi yang tinggi masih dapat ditunggu sampai normal.

“Syarat donor darah (yaitu) bb minimal 45 kg, cek tensi dan Hb harus cukup, gak kurang dan gak lebih, ada minimal jam tidur. Ada yang gagal donor karena Hb dan juga bb nya kurang, jadi gak bisa, sebenarnya untuk tensi sendiri bisa ditunggu sebentar kalo ketinggian,” ujar Nanda.

Widya Dana, salah satu peserta donor darah mengungkapkan kegiatan donor darah ini adalah yang kedua kali baginya. Donor pertama dilakukan saat Widya masih duduk di bangku SMA.

“Karena suka dengan kegiatan sosial ini, jadi senang dan pengen terus untuk mendonorkan darah. Selain dari segi kesehatan, juga merasa lebih bermanfaat bagi sesama manusia. Jangan pernah takut untuk mendonorkan darah karena kita hidup itu untuk bermanfaat (bagi) orang lain. Jangan pernah takut untuk memberikan manfaat (bagi) orang lain karena sekantong darah itu bisa berarti hidup bagi orang lain,” ujar Widya.

Widya juga mengungkapkan penyesuaian kegiatan dan aktivitasnya untuk mengikuti donor darah, yaitu perlunya persiapan seperti tidur yang cukup dan makan makanan sehat menjadi tantangan baginya untuk melakukan donor darah.

“Karena memang pengen, jadi rasa pengennya itu lebih besar dari rasa takutnya. Tantangannya itu kita harus menyesuaikan sama kegiatan kita, aktivitas kita karena tidak sesuai dengan persiapan, kadang tidur kurang dan makan juga kurang,” tutur Widya.

Reporter dan Penulis: Rica Ardianty dan Rahmi Utari

Penyunting: Sahla Sania Hasanatunnisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *