Kerja keras tersebut tentu membutuhkan tenaga dan pikiran. Perlu diketahui, bahwasannya semua orang sukses di dunia ini tidaklah meraih kesuksesan dengan cara yang instan, melainkan melalui proses yang sangat panjang.
Kerja keras harus ditanamkan dalam diri sendiri, kalau tidak akan ada akibat yang didapatkan, yaitu tertinggal selangkah oleh rekan kita. Seorang pekerja keras juga harus memiliki keuletan dan ketekunan yang dapat menggugah dirinya menjadi lebih bersemangat dan lebih baik.
2. Kerja Cerdas
Dalam bekerja ataupun belajar, kita tidak hanya mengandalkan tenaga yang berasal dari fisik saja, melainkan harus menggerakan logika dan pemikiran. Apabila tidak menggunakan logika dan pemikiran, maka bisa jadi pekerjaaan yang di lakukan akan terselesaikan dengan hasil yang kurang sempurna ataupun membutuhkan waktu yang lama.
Salah satu contoh menggerakkan logika dan pemikiran adalah pada saat seseorang membagi waktu untuk belajar dan berorganisasi. Jika orang tersebut tidak dapat membagi waktu untuk memprioritaskan sesuatu yang lebih penting, maka resikonya yaitu salah satu pekerjaannya akan terlalaikan. Pemikiran yang matang dalam melakukan sebuah kegiatan perlu diperhatikan, inilah mengapa kerja cerdas begitu dilakukan dalam mencapai kesuksesan.
3. Kerja ikhlas
Kerja ikhlas merupakan poin terakhir dalam akhir sebuah pekerjaan. Jika aspek diatas dikatakan bahwa seorang mahasiswa harus dapat bekerja keras dan cerdas, pada poin ini seorang mahasiswa dituntut untuk bekerja ikhlas. Mengapa demikian? Karena segala sesuatu yang dilaksanakan dengan terpaksa akan membuahkan kekesalan dan keresahan terhadap diri kita sendiri.
Pada kerja ikhlas, kita dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan ketulusan hati dan senantiasa berdoa kepada Tuhan agar pekerjaannya diberikan kemudahan dan kelancaran. Jika seorang mahasiswa menjalankan pekerjaan tanpa didasari oleh keikhlasan, maka pekerjaan tersebut akan menjadi sukar dan menghambat keberhasilan. Sudahkah kalian menerapkan kerja ikhlas ini dalam kegiatan sehari-hari?
Seluruh aspek 3K (Kerja keras, Kerja cerdas dan Kerja ikhlas) sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang agar dapat menjadi pribadi yang berprestasi dan sukses dalam berorganisasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi adalah faktor intenal (faktor dalam diri). Jika seorang mahasiswa tidak dapat menumbuhkan semangat untuk menumbuhkan aspek 3K tersebut, maka tentulah ia akan sukar dalam menjalankan segalanya.
Ketiga poin tersebut saling berhubungan antara satu sama lain. Jika terdapat satu poin yang tidak terpenuhi, maka pekerjaan yang kita kerjakan akan kurang sempurna. Maka dari itu sebagai seorang mahasiswa unggul harus dapat membagi kesetaraan waktu melalui aspek 3K tersebut. (Muzhaffar)