Gemercik News–Universitas Siliwangi (05/04). Menanggapi persoalan tidak adanya mahasiswa angkatan 2020 yang mencalonkan diri menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi (Unsil), salah satu mahasiswa angkatan 2020 dari jurusan Pendidikan Sejarah, Diki Septian mengatakan bahwa mahasiswa angkatan 2020 telah memiliki pemikiran realistis mengenai dunia perkuliahan.
“Angkatan 2020 itu sekarang udah berpikir realistis, di semester-semester akhir itu mending fokus wisuda aja, daripada harus terus-terusan berputar di organisasi,” tutur Diki Septian kepada Gemercik, pada Senin (01/04/24).
Diki mengutarakan bahwa angkatan 2020 mengawali perkuliahan secara online, sehingga dianggap sebagai angkatan yang hambar dalam merasakan dinamika perkuliahan, baik secara akademis maupun keorganisasiannya.
“Mungkin yang tergambar oleh saya pribadi, angkatan 20 itu adalah angkatan yang hambar. Angkatan yang bisa dikatakan kurang memiliki ataupun merasakan bagaimana atmosfer atau dinamika terkait hal-hal yang berhubungan dengan perkuliahan,” ucap Diki.
Lebih lanjut, Diki menyebut bahwa mahasiswa dituntut untuk menuntaskan tri dharma perguruan tinggi, dan untuk menuntaskan hal itu, mahasiswa perlu melalui proses pendidikan dalam perkuliahan, penelitian, serta pengabdian yang didapatkan melalui berorganisasi.
“Akses kita sebagai mahasiswa itu dituntut untuk menuntaskan tri dharma perguruan tinggi yang mana, poin pertama mengenai pendidikan yang ada di perkuliahan serta tentang penelitian dan pengabdian yang rata-rata adanya di organisasi,” tambah Diki.
Sementara itu, menurut Dani Hamdani mahasiswa angkatan 2020 dari jurusan Akuntansi, angkatan 2020 mulai berlomba-lomba dalam mencapai kelulusan dan sudah bukan masanya untuk berorganisasi.
“Kalo dilihat sekarang di angkatan 2020 emang udah menjadi sebuah tren berlomba-lomba untuk lulus gitu, Jadi, untuk organisasi itu udah lewat masanya gitu,” tutur Dani.
Dani menganggap, berorganisasi merupakan sesuatu yang membosankan dan hanya dilihat dari program kerja yang direncanakan. Sehingga, dianggap sebagai rutinitas yang terus berjalan dan bukan sebagai sesuatu yang baru.
“Mungkin lebih ke boring, ya, kalo organisasi-organisasi kampus itu cenderung stagnan,” tambah Dani
Sedangkan, Dini Novianti mahasiswa angkatan 2020 dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, berharap siapapun yang terpilih menjadi ketua BEM Unsil mampu mengemban amanah sebagai pemimpin dengan baik, bertanggung jawab, dan dapat membawa Unsil menjadi lebih maju.
“Harapan dari saya, siapapun yang terpilih semoga bisa mengemban amanah sebagai pemimpin dari BEM Unsil dengan baik, bertanggung jawab, dan juga bisa membawa Unsil menjadi lebih maju,” pungkas Dini.
Reporter: Annisa Dwi Febrilana dan Ulfa Mafridoh
Penulis: Annisa Dwi Febrilana
Penyunting: Anisa Zahra Aprilia Salam




