Perbedaan Jam Malam Kampus II, Batasi Ruang Gerak Mahasiswa

WhatsApp Image 2024 04 26 At 16.12.14 B1670df0

Gemercik News–Universitas Siliwangi (26/04). Universitas Siliwangi (Unsil) telah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan jam malam melalui Surat Edaran No. 7 tentang Kegiatan di Luar Jam Kerja dan Penertiban Parkir di Lingkungan Universitas Siliwangi pada Senin (01/04) .Akan tetapi, dalam pelaksanaan terdapat perbedaan jam malam. Jam malam untuk kampus I hingga pukul 21.00 WIB, sementara untuk kampus II jam operasional kampus hanya sampai pukul 17.00 WIB.

Pemberlakuan jam malam di kampus II  yang hanya sampai pukul 17.00 WIB, menurut Lusi Fatma Dewi dari jurusan Agribisnis Angkatan 2022, kebijakan ini menyebabkan keterbatasan ruang gerak mahasiswa.

“Pemberlakuan jam malam ini menyebabkan keterbatasan ruang gerak mahasiswa, terutama dalam berorganisasi, jadi kayak sulit,” ucap Lusi.

Sementara itu, Agung Fahreza dari jurusan Agroteknologi Angkatan 2021 menyatakan bahwa ingin menyampaikan aspirasi mahasiswa terkait perbedaan jam antara kampus I dan II yang nantinya dapat memicu adanya demonstrasi mahasiswa.

“Pernah mau ngadain, sih, selain dari jam malam juga. Kayak demonstrasi ke lembaga, terutama yang di sini. Ya, jujur selain dari jam malam ini, tidak adanya pemberlakuan kegiatan di hari minggu. Nah, itu sangat berbeda dengan Unsil I,” ucap Agung kepada Gemercik, Senin (22/04).

Tidak hanya itu, menurut Ardhan Dimas Nuryadin perbedaan pemberlakuan jam malam antara kampus I dan II tentunya tidak adil dan sangat membatasi kegiatan Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

“Terkait perbedaan jam malam di kampus I dan II ini, tentunya sangat engga fair, engga adil. Kampus I  bisa sampe malam, sementara kampus II sampe jam 5 sore,” jelas Ardhan.

Adapun tanggapan terkait faktor penyebab adanya perbedaan pemberlakuan jam malam antara kampus I dan II ini, menurut Lusi Fatma Dewi salah satunya disebabkan oleh faktor lingkungan masyarakat sekitar.

“Karena pemberlakuan ini dirasa menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, berhubung di kampus II itu masih dibilang pedesaan jadi masih sepi dan rawan jalannya, juga tanggapan masyarakat yang masih tabu terkait habitat mahasiswa yang pulang malam,” pungkas Lusi Fatma Dewi.

Reporter dan Penulis: Elsa Sapitri dan Nazwa Auliarahman

Penyunting: Irey Damara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *