Gemercik News-Tasikmalaya (22/9). Elemen mahasiswa dan masyarakat Tasikmalaya yang tergabung dalam Gerakan September Kelabu menggelar aksi tolak kenaikan harga BBM di Taman Kota Tasikmalaya pada Rabu (21/9/2022) malam.
“Ini merupakan langkah lanjutan dari Aksi Tasik Kelabu (9/9/2022) yang telah dilaksanakan dan mahasiswa sedang menyusun langkah-langkah baru untuk menggelar aksi demo,” jelas Sadid Farhan sebagai Koordinator Lapangan dalam aksi ini.
Beberapa perkara lain dituntut dalam aksi tersebut, yakni pemerintah Kota Tasikmalaya diminta benahi tata ruang di Kota Tasikmalaya yang masih menyebabkan bencana banjir, tangani masalah sampah, dan berhenti mengalihfungsikan lahan di Kota Tasikmalaya.
Massa aksi yang lebih dari seratus orang ini juga menggelar aksi teatrikal, dengan memperagakan beberapa orang yang ditindas dan diinjak sebagai gambaran masyarakat dicoba untuk dicekik dan dibatasi bersikap dan berpendapat. Selain itu, masyarakat juga menggelar aksi menyalakan lilin dan membawa poster yang bertuliskan bentuk kecaman, hal tersebut melambangkan aksi perlawanan masyarakat yang tidak pernah padam.

Sadid mengutarakan kekecewaannya kepada anggota DPRD Kota Tasikmalaya lantaran aksi tolak kenaikan harga BBM tidak mendapat dukungan. Dari empat puluh lima anggota yang diundang, hanya lima anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang hadir.
“Ketidakhadiran dewan itu sebagai bentuk ketidakseriusan mereka untuk menghadapi kita sebagai masyarakat. Kemudian jika harga BBM tidak kunjung turun, kami akan terus menerus melakukan aksi demo dengan massa yang lebih banyak, ” tutupnya.
Reporter: Lita Nuraeni & Dedeh Sukmawati
Penulis: Ayu Prawita