Gemercik News-Tasikmalaya (24/06). Mengacu pada keputusan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 15 Juni 2020 mengenai pola pembelajaran pendidikan tinggi, tahun akademik tetap dimulai pada bulan Agustus 2020. Kegiatan perkuliahan di semua zona wajib dilakukan secara daring.
Karena semua kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring, pelaksanaan OMBUS Universitas yang biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus pun, besar kemungkinan akan dilaksanakan secara daring. Pihak rektorat dan panitia OMBUS yang berjumlah 174 orang tetap memiliki dua perencanaan teknis baik secara daring maupun secara luring.
Berdasarkan penuturan Mela selaku ketua pelaksana OMBUS Universitas melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa teknis pelaksanaan OMBUS masih sedang dirancang dan dikaji oleh pihak rektorat dan BEM Universitas.
“Ada dua teknis, yang pertama dilaksanakan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan dengan catatan (mahasiswa baru) yang (berada) di zona merah tidak mengikuti (OMBUS secara luring, melainkan secara daring). Yang kedua, (dilaksanaan) secara daring dengan membagikan pedoman yang akan langsung diarahkan ke setiap dosen wali,” tutur Mela.
Meski ada kemungkinan langsung diarahkan ke setiap dosen wali, pihak panitia juga akan turut membimbing dan mendampingi para mahasiswa baru.
“Semua kegiatan kemahasiswaan harus mengikuti aturan (dari) Kemdikbud.” Tegas Budi selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan.
Budi juga menambahkan bahwa kegiatan OMBUS Fakultas bisa dilakukan per prodi, mirip dengan google classroom.
Jika pelaksanaan OMBUS 2020 ini dilaksanakan secara daring, maka pihak panitia akan menggunakan media Meet Unsil. Berbagai kendala tentunya akan dihadapi jika pelaksanaannya secara daring. Menurut Mela, kendala yang paling besar mengenai hal ini yaitu mengenai jaringan.
Selain itu, hasil karya yang biasa dihasilkan mahasiswa baru yang akan dibuat tentunya akan berbeda dari tahun sebelumnya, misalnya dengan membuat video virtual. Akan tetapi, hal ini juga masih direncanakan.
Reporter: Sylvia Nurisalia dan Ades Yulandari
Penulis : Ades Yulandari
Penyunting: Ana