Gemercik News-Universitas Siliwangi (07/08). Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam ‘Aliansi Mahasiswa Peduli UKT’ menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat. Dengan memboyong 30 orang massa, pengunjuk rasa menuntut kebijakan Rektorat terkait UKT bagi mahasiswa pengontrak skripsi yang dinilai tidak berkeadilan.
Aksi ini pun ditujukan khusus kepada Rektor dan juga Wakil Rektor II untuk dapat langsung memberikan solusi terhadap permasalahan mahasiswa tingkat akhir tersebut. Adapun tuntutan yang dilayangkan adalah meminta keringanan biaya UKT bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir pada semester 9 dan 10.
“Ketika kita hanya mengontrak skripsi dan tidak menggunakan fasilitas yang ada di Universitas Siliwangi, harusnya kita mendapat harga yang sesuai dengan apa yang kita pakai. Mahasiswa ini bukan ATM untuk membangun kampus, sebagai wadah yang bisa dikomersialisasi untuk membangun kampus,” ujar Yusuf selaku korlap aksi UKT Skripsi
Sebelumnya isu ini pun pernah diangkat, namun kesaksian dari pengunjuk rasa mengaku bahwa pihak Rektorat begitu lamban dalam memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Mengingat UGM dan juga Unsika yang memberlakukan sistem pembayaran UKT yang hanya 50% saja bagi mereka yang mengontrak skripsi, pengunjuk rasa pun mengamini terhadap gagasan tersebut agar diterapkan di Universitas Siliwangi.
“Kami harap, pihak Rektorat mau memenuhi apa yang kami inginkan sebagai mahasiswa di sini. Duduk mencari solusi terbaik dengan kami, bukan malah duduk nyaman di atas sana. Jika hari ini belum juga direspon, kita akan balik lagi. Kita punya suplier ban yang baik.” Tegas Yusuf saat menutup wawancara.
Reporter : Ayu, Aulia, Sylvia
Penulis : Ayu
Penyunting: Jihan