Gemercik News-Tasikmalaya (27/01). Dimulai tanggal 27 Januari 2021, BEM FKIP melaksanakan aksi turun ke lapangan untuk penggalangan dana bagi daerah-daerah terlanda bencana. Aksi turun ke lapangan tersebut akan berlangsung selama 3 hari yang berlokasi di 4 titik yaitu di Padayungan, Taman kota, Alun-alun, dan Jalan Sutisna Senjaya.

Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penggalangan dana yang telah dilaksanakan sejak satu minggu lalu yang di awali dengan open donasi secara tunai maupun non tunai melalui rekening. Sadid Farhan selaku Ketua BEM FKIP 2021, menyatakan bahwa kegiatan ini bersifat fleksibel dan seluruh mahasiswa dapat berpartisipasi.

“Kita sistemnya itu fleksibel, kita tetap setiap hari ada panggilan aksi juga nanti malam, tetap sama titik kumpulnya di sini (depan Gedung KNPI) dan tidak dibagi-bagi tugas. Bagi kawan-kawan yang mau gabung nanti hari esok atau hari selanjutnya juga tidak masalah. Tapi saya instruksikan kegiatan ini diwajibkan bagi pengurus baru BEM FKIP 2021,” tutur Sadid.
Kegiatan ini di latar belakangi oleh misi kemanusiaan, yakni uluran tangan kepada orang-orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kegiatan ini juga dapat mengedukasi mahasiswa untuk lebih responsif terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.

“Kenapa kita melaksanakan kegiatan ini, yang pertama kita mempunyai misi kemanusiaan, untuk membantu sesama kita yang memang memerlukan bantuan dan uluran tangan sesama saudara. Yang kedua sebagai sisi edukasi bagi mahasiswa itu sendiri, dalam artian edukasi bagi mahasiswa, saya ingin mahasiswa FKIP lebih responsif dan juga peka terhadap apa yang terjadi dan juga fenomena-fenomena bencana ini,” jelas Sadid.
Seluruh rangkaian acara penggalangan dana ini sendiri terdiri dari beberapa kegiatan, di antaranya dimulai dari open donasi tunai dan non tunai yang telah berlangsung seminggu lalu, aksi ke lapangan yakni pembacaan puisi, orasi, juga diskusi sebagai bentuk pemahaman dan edukasi kepada teman-teman mahasiswa. Untuk acara terakhir yaitu, penutupan pada tanggal 30 Januari 2021, akan dilaksanakan pendistribusian pamflet/brosur mengenai bencana sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

Penggalangan dana keseluruhan akan ditutup pada tanggal 3 Februari 2021 dan dijumlahkan untuk kemudian disalurkan ke beberapa titik. Yakni daerah yang terdampak bencana longsor di Sumedang, bencana banjir di Kalimantan Selatan, dan juga masyarakat terdampak gempa di Sulawesi Selatan.
Ketua BEM FKIP berharap, seluruh kalangan dari mulai masyarakat, mahasiswa, tenaga pendidik maupun lembaga dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan penggalangan dana ini. Demi terwujudnya Indonesia yang ‘Bhineka Tunggal Ika’, cita-cita bangsa kita yang bersatu bisa tercapai dan akhirnya dapat saling meringankan beban sesama manusia dan juga satu Indonesia.
“Harapan saya seluruh elemen Unsil itu bisa berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan, karena kita harus peka dan juga responsif terhadap misi kemanusiaan. Dan juga saudara-saudara kita yang butuh bantuan di luar daerah, jangan egois mementingkan daerah sendiri tetapi kita juga harus peka. Tentu saja harapan saya kedepannya kita bisa bersinergi dengan lembaga, dengan semua ormawa, karna kadang agak susah diizin gitu sebetulnya,” tutur Sadid.
“Saya harapkan dari lembaga, dari tenaga kependidikan, ikut menyumbang baik kemana pun. Baik ke kita baik ke cara-cara yang lain supaya ya Indonesia ‘Bhineka Tunggal Ika’ bisa tercapai, cita-cita bangsa kita bersatu bisa tercapai, dan akhirnya, ya, bisa saling meringankan beban lah sesama manusia dan juga satu Indonesia.” Tutup Sadid.
Reporter: Syahda Ulum, Dila Prila, Anisya N. Fauzi
Penulis: Winda Grizela
Penyunting: Rini Trisa