Cerita Horor KKN di Bojongkapol, Ternyata Hoaks

WhatsApp Image 2020 01 16 At 4.38.54 PM

Gemercik News-Tasikmalaya(15/01). Menginjak hari ke lima Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Unsil digegerkan dengan isu kesurupan hingga posko angker di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya. Isu tersebut beredar melalui grup whatsapp peserta KKN, dengan keterangan bahwa setengah dari kelompok tersebut terpaksa dipulangkan karena mengalami kesurupan.

Isu tersebut muncul sejak hari ketiga KKN, salah satu peserta KKN yang enggan disebut identitasnya itu menerima pesan dan menceritakan bahwa isu tersebut berawal dari mahasiswa yang bermimpi ada “JurigPenganten“. Keesokan harinya, kesurupan massal menerpa sebagian peserta dari kelompok KKN di Desa Bojongkapol tersebut. Hingga alami muntah darah dan kesurupan, semenjak itu lah peserta KKN dipulangkan setengahnya.

Selain itu, dari isu tersebut pun diungkapkan bahwa kejadian seperti itu selalu berulang dari tahun ke tahun. Padahal, Desa Bojongkapol merupakan lokasi baru yang digunakan pertama kalinya pada KKN tahun ini.

Ilham Fauzi Setiawan, mahasiswa Penjas 2017 yang juga merupakan koordinator desa KKN kelompok 30 Desa Bojongkapol, menampik hal tersebut saat ditanya oleh tim Gemercik Media melalui pesan whatsapp. Ilham menuturkan bahwa isu tersebut adalah kabar bohong.

“Untuk yang kesurupan ga ada, sama yang dipulangkan juga ga ada. Itu mah hoaks aja, apalagi rumahnya jugaengga angker. Posko masih tetap di sana, engga dipindahin. Itu kabar hoaks aja,” tutur Ilham.

Gak ada yang muntah darah, gak ada teluh-teluhan. Semuanya itu hoaks,” tegasnya.

Pihak LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) pun ikut angkat bicara terkait isu tersebut. Mereka pun membantah bahwa tidak ada kelompok yang dipulangkan, termasuk kasus kesurupan dan muntah darah. Hal tersebut dinilai terlalu dibesar-besarkan karena parno dari kejadian KKN di Desa Penari yang sempat viral di tahun 2019 lalu.

“Kalau isu itu kan suka dibesar-besarkan, itu kaitannya dengan KKN Desa Penari barangkali. Saya belum dapat informasi terkait itu,” tandas Eri selaku ketua pelaksana kegiatan.

Selain itu, Eri pun mengungkapkan bahwa ada dua mahasiswa yang dipulangkan karena sakit, bukan karena kejadian-kejadian mistis seperti yang diisukan.

“Ada dua orang yang sakit. Dari kelompok 24 Margasari itu penyakit lupusnya kambuh, sementara dipulangkan dulu. Dari yang Bojonggambir itu gak kuat dingin,” ungkap Eri.

Atas beredarnya isu tersebut pun, pihak kelompok 30 KKN Bojongkapol tidak terima dengan tuduhan seperti itu. Karena isu tersebut jauh melenceng dari kenyataan yang ada.

“Saya ga nerima lah, soalnya kan di posko kami aman-aman aja, gak ada apa-apa. Terus yang nyebarin itu, gak terjun di lapangan sama kami. Jadi, dia bikin hoaks lahkabar-kabar yang gak bener. Kami ngerasa gak enak.” Tutur Ilham sambil menutup wawancara.

Reporter: Syahda

Penulis: Ayu

Penyunting: Rini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *