Gemercik News-Tasikmalaya, Senin (12/08). Kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi (OMBUS) dilaksanakan mulai hari ini. Namun pagi tadi, sebelum dilaksanakan pelantikan mahasiswa baru yang bertempat di Gedung Mandala, booklet OMBUS kembali ditarik oleh panitia. Seperti yang terjadi pada tahun 2018, ditariknya booklet OMBUS tentunya bukan tanpa sebab. Di halaman 10 booklet OMBUS, tepatnya pada bagian daftar program studi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, tidak terdapat program studi Pendidikan Sejarah. Hal ini mencuri perhatian banyak pihak, terutama bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah.
Ditemui di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Sejarah, Rifa Sania Ramdhani selaku Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah menjelaskan, “Kebetulan ada anggota yang deket sama Maba Sejarah yang update, ya abis itu dikirimkan ke saya booklet yang difoto di halaman 10. Lalu saya bilang ke Ketua Hima, Ketua Hima langsung koordinasi sama dosen dan dosen juga ngasih respon yang sepemikiran dengan kita. Itu harus direvisi. Setelah ada komando dari dosen, baru kita mengajukan surat ke BEM, bahwasannya booklet itu harus direvisi,” jelasnya.
Kemarin, tepatnya ketika pembuatan surat, pihak dari BEM US; Ketua Pelaksana Ombus dan juga penanggungjawab booklet mendatangi langsung Sekretariat Hima Pendidikan Sejarah untuk memberikan klarifikasi. Pihak dari BEM meminta maaf perihal kesalahan tersebut dan dari Hima Pendidikan Sejarah juga mengajukan beberapa permintaan ke BEM, di antaranya; permohonan maaf ke himpunan maupun jurusan dengan mengirimkan surat, verifikasi di media sosial, dan ditariknya booklet untuk direvisi. Untuk permohonan maaf dan klarifikasi di media sendiri sudah dipenuhi oleh BEM.
Nandang Kurniadi, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, selaku Ketua Pelaksana OMBUS 2019 juga memberikan klarifikasinya perihal kesalahan pada booklet OMBUS. Menurut Nandang, ada sedikit miskomunikasi dengan data yang diperoleh, pihak BEM kurang cermat dalam pengolahan data. Jadi, tidak dicek secara rinci, karena pengerjaannya H-1 ke percetakan sehingga tidak terlalu jeli dalam pengecekannya.
“Itu kesalahan murni dari human error intinya,” ungkapnya. “Kami juga langsung berinisiatif untuk memperbaikinya. Kami sekarang lagi proses perbaikan. Nanti akan dibagikan kembali, karena ditarik itu untuk diperbaiki. Insya Allah besok dikembalikan,” jelasnya. Menurut beliau data tersebut didapat dari rektorat, bidang BAKPK. Karena Kasubbag-nya baru, jadi ada kesalahan pemberian data, dan pihak rektorat juga sudah mengakui. “Mohon maaf karena kesalahannya karena tidak teliti,” tutup Nandang mengakhiri wawancara.
Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Siliwangi, Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., M.S. memberikan tanggapannya. Beliau sendiri ternyata belum mengetahui masalah penarikan dan kesalahan booklet OMBUS, namun beliau tetap memberikan tanggapan mengenai kesalahan dalam booklet OMBUS tahun ini. “Saya kira itu tidak disengaja, semua program studi semuanya harus ada. Pasti itu ada yang lupa, tidak dimasukkan,” jelas Pak Rudi.
Reporter: Ainun dan Tia Elvia
Penulis: Tia Elvia
Penyunting: Nida Aliif