EDSA Festival 6.0 Usung Tema Time Capsule

Efest

Gemercik News-Universitas Siliwangi (24/11).  English Department Student Association (EDSA) Universitas Siliwangi (Unsil) menyelenggarakan kegiatan EDSA Festival 6.0 (EFEST) bertema “Encapsulating Achievement Through Creativities and Innovations: A Reflection of The Past And Projection Of The Future” dalam rangka memperingati hari jadi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ke-39 pada Kamis (23/11) di Gedung Mandala Universitas Siliwangi.

“Di EFEST tahun ini, mengusung tema “Time Capsule”. Saya ingin di EFEST kali ini kita bisa melihat dari zaman ke zaman, dari zaman dulu, zaman kita sekarang dan juga kita bahkan bisa memproyeksikan angan-angan kita ke masa depan seperti apa,” ucap Sep’ergi Dwi Cahyo, Ketua Pelaksana EDSA Festival 6.0 Tahun 2023.

Sep’ergi menjelaskan bahwa target di EFEST kali ini terdapat tiga angkatan, mulai dari angkatan 21 sampai sekarang, dari tiga angkatan tersebut terbilang lima ratus orang atau lebih. Namun, di luar itu juga seperti kakak tingkat ataupun alumni bisa datang. Selain itu, panitia berjumlah 59 orang, di antaranya 39 orang dari Hima EDSA dan 20 orang dari open recruitment.

“Dan juga yang sekarang adanya kolaborasi antar mahasiswa dan dosen. Jadi kami ingin hajat Pendidikan Bahasa Inggris bukan hanya mahasiswa saja, tapi juga dosen pun ikut andil. Dan dosen itu tampil pada saat opening,” ungkap Sep’ergi.

Sep’ergi menuturkan bahwa EFEST ini rutin diadakan setiap tahunnya. Hanya saja, tahun kemarin bertempat di luar kampus, sedangkan tahun ini diselenggarakan di Gedung Mandala Unsil. Acara EFEST kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, selain dari segi tempat,  adanya andil dari dosen dan acara yang berbentuk rangkaian juga merupakan sebagai pembeda.

“Tahun kemarin hanya satu hari yaitu hari-H. Kalo tahun sekarang itu bentuknya rangkaian, jadi udah ada dari dua bulan yang lalu karena di festival ini ada perlombaan yang berkolaborasi dengan perlombaan Nasional English Skill Competition (NESTION) dalam kurun waktu satu bulan, jadi essay dan speech dari seluruh Indonesia. Karena itu, bisa dikatakan rangkaian jadi sekarang (23/11) puncaknya gitu,” jelas Sep’ergi.

Rangkaian EFEST terdiri dari pameran karya akhir dari komunitas Art EDSA, bazar makanan dan minuman, dan venue utama yg menampilkan drama musical, musical art, king and queen yang diikuti oleh 11 kelas yang ada di Pendidikan Bahasa Inggris dengan tema yang berbeda di setiap kelasnya, yaitu Culture Mode Vintage 1950s, Titanic 1912, World War, Roman Empire, Viking, World Cup, Indonesia Independence, COVID-19, Future, Future-Futuristic, dan Future-End.

“Harapan ke depannya untuk EFEST itu mungkin ditingkatkan dari segi teknis dan juga dari persiapan, dan lain lain,” pungkas Sep’ergi.

Sep’ergi juga menuturkan bahwa karena ini hajat dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, jadi semua rangkaian kegiatan pada hari puncak EFEST ini hanya untuk mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris saja atau tidak untuk umum.

Reporter: Hesti Cahyani dan Ulfa Mafridoh

Penulis: Ulfa Mafridoh

Penyunting: Fika Fatma Y

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *