Eri Utarakan Kelebihan dan Kekurangan Pemilihan Metode KKN

IMG 04081 Scaled

Gemercik News-Universitas Siliwangi (03/02). Ketua Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN), Eri Cahrial, Ir., MP. utarakan kelebihan dan kekurangan KKN secara mandiri atau berkelompok. Di antaranya dipengaruhi biaya dan potensi program-program kreatif yang akan muncul.

“KKN mandiri keuntungannya, mahasiswa bisa bekerja sendiri dari rumahnya dan tidak terlalu memakan banyak biaya. Ditambah ide-ide kreatif biasanya lebih banyak muncul dalam ranah mandiri,” tutur Eri.

“Sedangkan KKN dengan berkelompok, lebih banyak mengeluarkan biaya. Cenderung lebih banyak yang ikut-ikutan dan lebih fleksibel. Keuntungan lainnya dari berkelompok adalah mahasiswa bisa bersilaturahmi antar fakultas,” Tambahnya.

Eri juga mengingatkan mahasiswa dengan beberapa agenda penting yang akan dilakukan pada minggu kedua di bulan Februari, di antaranya pembekalan KKN yang kemudian disusul dengan pelepasan. KKN ini pun diterangkan Eri akan berlangsung selama 30 hari, dimulai dari tanggal 12 Februari hingga 14 Maret 2021.

“Pelaksanaannya atas hasil rapat telah disepakati bahwa, pembekalan hari rabu tanggal 10 dan tanggal 12 pelepasan. Dan dilaksanakan sampai 14 Maret, kurang lebih 30 hari.” Pungkasnya.

Hingga ditutupnya pendaftaran pada Minggu, (31/01) , mahasiswa yang mendaftar KKN tercatat berjumlah 1609 orang dan dibuat 80 kelompok DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), bukan kelompok lokasi.

“Pada prinsipnya ini mandiri, bisa di rumahnya sendiri. Kita memberikan keleluasaan jika dalam suatu daerahnya berdekatan banyak mahasiswa, bisa membentuk kelompok. Tetapi, mungkin saja setiap mahasiswa itu berbeda DPL nya dalam suatu kelompok,” jelas Eri.

“Pembagian kelompok DPL memang sama kita, kalau kelompok yang mandiri mahasiswa yang membuatnya,” tambahnya.

Di akhir wawancara, ia pun berharap kepada mahasiswa yang melaksanakan KKN di daerah masing-masing untuk dapat menjadi motivator peningkatan disiplin protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah untuk menghentikan pandemi COVID-19 di Indonesia.

“Jaga protokol kesehatan, saya berpesan untuk menjadi motivator peningkatan disiplin di daerah masing-masing. Pada intinya, pandemi dapat berakhir kalau kita sama-sama melaksanakan protokol kesehatan,”

Reporter: Anisa TW, Dila

Penulis: Ayu

Penyunting: Rini Trisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *