Sobat Gemercik! Pasti udah gak asing lagi kan sama penggunaan e-mail? E-mail sendiri biasanya lebih sering digunakan mahasiswa untuk kepentingan tugas. Misalnya, para mahasiswa akan mengirimkan dokumen tertentu, untuk mengurangi penggunaan kertas dan dapat menghemat waktu. Melihat fungsinya, e-mailjelas sangatlah penting.
Namun, apa sih e-mail itu? E-mail merupakan singkatan dari electronic mail, yang berfungsi untuk mempermudah manusia dalam mengirimkan surat elektronik dengan bantuan internet. Namun, alih-alih mempermudah dalam kehidupan manusia, e-mail ini memiliki hubungan yang bernilai negatif dengan lingkungan.
Merujuk pada penjelasan dnktv.uinjkt.ac.id, disebutkan bahwa penggunaan e-mail dapat mengancam dan memperburuk pemanasan global. Hal ini terjadi karena mengirim e-mail dapat menambah karbon dioksida (CO2) beracun. Hal ini terjadi karena efek gas rumah kaca yang ditimbulkan dari penggunaan komputer pada saat mengirimkan pesan. Email yang kita biarkan menumpuk akan disimpan di cloud atau komputasi awan. Penyimpanan ini membutuhkan energi listrik dalam jumlah yang signifikan. Energi tersebut sebagian besar masih dihasilkan dari bahan bakar fosil. Maka dari itu, dampak menumpuk e-mail bisa memengaruhi pemanasan global.
Di sisi lain, menurut Pakar Sains Data FTMM UNAIR, Muhammad Noor Fakhruzzaman, S.Kom., M.Sc. menilai bahwa isu itu kurang tepat. Ruzza, menjelaskan selama terdapat aktivitas pengiriman dan penerimaan e-mail, penggunaan energi listrik oleh server layanan e-mail tidak akan berkurang signifikan hanya dengan menghapus e-mail yang tak berguna. Pasalnya, server penyedia layanan e-mail akan terus berjalan selama ada aktivitas e-mail.
Faktanya, menurut data dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), pandemi meningkatkan aktivitas digital masyarakat secara signifikan. Traffic penggunaan media sosial WhatsApp dan Instagram meningkat 40 persen, belum lagi virtual meeting yang disebabkan Work From Home (WFH) dan pembelajaran daring (dalam jaringan).
Jika merujuk dari pernyataan di atas, e-mail bukanlah satu-satunya penyebab pemanasan global. dnktv.uinjkt.ac.id, juga menyebutkan bahwa kegiatan lain yang menyebabkan pemanasan global antara lain streaming video, menonton televisi, bermain video game, streaming musik, hingga berselancar di media sosial.
Dengan demikian, bukan berarti tidak ada yang tidak dapat kita lakukan untuk ikut serta dalam pencegahan pemanasan global guna memelihara lingkungan agar menjadi lebih baik. Berikut beberapa tips yang dapat kalian lakukan menurut RESET.org.
1. Pembersihan e-mail
Sebulan sekali lakukan pembersihan e-mail yang sekiranya tidak kamu butuhkan.
2. Hapus e-mail yang ada di folder sampah/trash
Kalian dapat menghapusnya secara teratur atau kalian dapat mengaturnya agar e-mail yang ada di folder sampah dihapus secara otomatis dalam periode tertentu.
3. Kelola subscribe e-mail
Beberapa dari kita mungkin berlangganan e-mail newsletters dari sebuah platform. Entah itu dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Jika memungkinkan untuk unsubscribe e-mail newsletters, maka lakukanlah. Terutama apabila e-mail newsletters tersebut tidak kalian butuhkan.
4. Matikan notifikasi media sosial
Matikan notifikasi dari media sosial seperti Facebook, Linkedin, YouTube, dan Twitter apabila kalian benar-benar tidak membutuhkannya karena terkadang mereka akan mengirimkan notifikasi melalui e-mail kalian.
5. Gunakan penyedia green e-mail
Green e-mail merupakan layanan e-mail yang menggunakan renewable energy atau energi terbarukan. Terdapat beberapa platform green e-mail, seperti Posteo.de, Mailbox.org, Runbox, dan Tutanota.
Itulah beberapa penjelasan mengenai e-mail serta dampaknya terhadap lingkungan. Yuk, segera cek mailbox kalian dan segera hapus e-mail yang sekiranya tidak penting! Langkah sederhana ini tentunya dapat membantu kita menyelamatkan lingkungan.
Penulis: Hana Novianti
Penyunting: Tanti Amalia
Referensi
https://ftmm.unair.ac.id/benarkah-menghapus-email-dapat-mengurangi-pemanasan-global-berikut-tanggapan-dosen-tsd/ https://technookezonecom.cdn.ampproject.org/v/s/techno.okezone.com/amp/2015/11/30/56/1258346/walah-e-mail-ternyata-menghasilkan-emisi-karbondioksida?