Gemercik News-Universitas Siliwangi (12/04). Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi (Unsil) 2025 memperpanjang masa pendaftaran hingga 17 April 2025. Menurut Ketua BEM Unsil 2025, Muhamad Risaldi, perpanjangan pendaftaran ini dilakukan karena faktor administrasi.
“Faktor utama memang administrasi, karena memang dari pimpinan fakultas pun libur lebaran meminta waktu untuk surat rekomendasi setelah lebaran, dan faktor lainnya masih kurang secara kuantitas dari target 58, baru 40an yang daftar,” ungkap Risaldi kepada Gemercik pada (11/04).
Perpanjangan pendaftaran ini berdampak pada kegiatan BEM selanjutnya, sehingga BEM harus menyesuaikan jadwal kegiatan mereka untuk memastikan semua agenda terlaksana dengan baik.
“Tentu, karena agenda rapat tentang isu-isu nasional cukup banyak, dan memang kemarin pun sebelum adanya pengurus sebelum oprec, kita sudah melakukan agenda rapat. Dan harusnya di minggu ini persiapan menyambut May Day,” ungkap Risaldi.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa, pihak BEM akan memaksimalkan perpanjangan pendaftaran ini. Mereka akan memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan BEM. Dengan demikian, mereka berharap jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan BEM dapat meningkat.
“Saya upayakan ini perpanjangan terakhir, memaksimalkan perpanjangan ini. Dan untuk ketua BEM selanjutnya cari momentum yang tepat, karena open rekrutmen kemarin momentumnya kurang tepat,” ungkap Risaldi.
Selanjutnya, Risaldi menyatakan bahwa syarat dan alur pendaftaran BEM tidak berubah. Namun, ada penambahan persyaratan analisis kondisi ideal untuk kepala departemen dan kepala bidang yang baru. Perpanjangan pendaftaran ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa dan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
“Masih sama administrasinya, hanya untuk persyaratan ada pembeda dari periode sebelumnya saya memasukan ada analisis kondisi ideal untuk kepala departemen dan juga kepala bidang yang baru terkait kondisi di organisasi dan program kerja ideal menurut mereka,” tutup Risaldi.
Reporter: Kamila Cahya dan Dista Chandra Kirana
Penulis: Azmia Mar’atul Latipah
Penyunting: Hafsha Fathiya Muthmainnah