Hari Remaja Internasional: Mendorong Kesadaran terhadap Pernikahan Dini di Indonesia

Hari Remaja

Hari Remaja Internasional yang diperingati tanggal 12 Agustus merupakan kesempatan bagi kita untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan remaja, salah satunya yaitu tentang pernikahan muda. Secara absolut, Indonesia tergolong dalam 10 negara dengan angka perkawinan anak atau pernikahan muda tertinggi di dunia. Pernikahan muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan laki-laki dan perempuan pada usia di bawah batasan minimum yang diatur oleh undang-undang.

Di Indonesia, hukum batasan minimum umur pernikahan telah diatur dalam Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Pernikahan yang menegaskan bahwa pernikahan hanya diizinkan ketika laki-laki dan perempuan telah mencapai usia 19 tahun. Namun, fenomena pernikahan dini masih sering dijumpai pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Melansir dari CNN Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menemukan bahwa penyakit depresi dan kesehatan mental memengaruhi 53% anak di bawah umur yang menikah.  Selain itu, Deputi PIT Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani menyebutkan bahwa sekitar 30–40% perkawinan anak dapat meningkatkan risiko stunting dan mengakibatkan anak tidak menyelesaikan sekolah menengah.

Rini juga mengungkapkan beberapa inisiatif pemerintah untuk menghentikan pernikahan anak di bawah umur, di antaranya penguatan peraturan perundang-undangan yang proporsional dengan kepentingan terbaik bagi anak, penguatan kompabilitas sumber daya manusia, penyediaan layanan, koordinasi, sistem data dan informasi, serta peran pembinaan dan pengawasan akan memperkuat efektivitas kelembagaan. Kemudian, menumbuhkan kesadaran yang lebih besar tentang perlindungan anak di antara para pemangku kepentingan, masyarakat, keluarga, dan anak.

Saat ini, kita sering mendengar bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-100 akan terjadi pada tahun 2045. Hal tersebut berkaitan dengan “bonus demografi”, yaitu sebuah kondisi yang menggambarkan bahwa jumlah penduduk di usia produktif akan melebihi jumlah penduduk yang tidak lagi berada di usia  produktif. Hal tersebut merupakan kesempatan emas bagi Indonesia yang saat ini membutuhkan kekuatan para pemuda dalam mentransformasi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.  Dalam beberapa dekade mendatang, bangsa kita akan bergantung pada orang-orang yang produktif tersebut.

Dalam hal ini,  upaya untuk mengatasi pernikahan muda secara bijaksana dan efektif dapat memengaruhi bonus demografi di masa depan. Dampak yang signifikan dari pengurangan angka pernikahan muda, di antaranya yaitu meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Hal itu terjadi karena mampu meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesempatan kerja bagi remaja, sehingga dapat berpotensi untuk mendukung bonus demografi di tahun 2045.

Hari Remaja Internasional merupakan hari penting yang tidak dapat diabaikan karena melalui hari ini, para remaja menjadi tulang punggung dari masyarakat. Mereka dapat melakukan banyak hal untuk memengaruhi perubahan positif. Keterlibatan para remaja dalam mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan politik akan berdampak signifikan pada dunia ini, sebagaimana diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Alhasil, Hari Remaja Internasional ini mampu berfungsi baik sebagai perayaan maupun motivasi untuk melakukan perubahan. Berikut beberapa hal penting diperingatinya Hari Remaja Internasional.

  • Kolaborasi sebagai sarana mendorong inovasi

Kerja sama antara para remaja dari berbagai latar belakang, budaya, dan negara merupakan salah satu komponen penting dari Hari Remaja Internasional. Kolaborasi ini mampu mendorong pemikiran kreatif, pendapat, dan pertukaran ide mengenai berbagai wawasan baru tentang isu-isu global. Dengan demikian, generasi muda yang saling berkolaborasi tersebut dapat menciptakan ide-ide yang mampu mengatasi tantangan saat ini.

  • Budaya perdamaian dan toleransi

Memahami keanekaragaman budaya dan perbedaan-perbedaan di dunia yang makin terhubung dan rumit sangat penting bagi kaum muda. Mereka dapat berkontribusi untuk membantu mengurangi konflik dan memberikan pemahaman global yang lebih besar melalui pertukaran budaya, komunikasi, dan kerja sama.

  • Kontribusi teknologi dalam Hari Remaja Internasional

Para remaja dapat berinteraksi, berdiskusi, dan merencanakan tindakan dengan cepat karena aksesibilitas media sosial dan internet yang luas. Selain itu, media sosial memberikan platform suara yang mungkin tidak terdengar. Namun, penggunaan teknologi bagaimanapun harus tetap konstruktif dan bijaksana karena informasi hoaksdan negatif dapat menyebar dengan cepat. Hal ini tentu membahayakan upaya untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian.

Dari semua pemaparan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pernikahan muda di Indonesia tetap menjadi salah satu permasalahan sosial. Penting bagi kita untuk terus berdiskusi dan memperhatikan tantangan yang dihadapi oleh para remaja. Selain itu, memperingati Hari Remaja Internasional menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang dihadapi oleh generasi muda di seluruh dunia, sehingga perlu adanya upaya untuk memberikan pendidikan, kesempatan, dan dukungan kepada para remaja dalam mencapai potensi mereka secara penuh.

Sumber referensi:

A, Hermambang et. all. (2021). “Faktor-faktor yang Memengaruhi Pernikahan Usia Dini di Indonesia”. Jurnal Kependudukan Indonesia. 16 (1), 1-2.

CNN Indonesia. (2023). “KemenPPPA: 53 Persen Pelaku Pernikahan Dini Alami Depresi”. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230120164535-20-903173/kemenpppa-53-persen-pelaku-pernikahan-dini-alami-depresi, diakses pada 8 Agustus 2023.

Fandi. (2016). “Bonus Demografi 2020-2045, Apakah Menjadi Generasi Emas atau Generasi Biasa-biasa Saja?”. https://www.kompasiana.com/fandifnd/58508e2a789373e52d4467f4/bonus-demografi-20202045-apakah-menjadi-generasi-emas-atau-generasi-biasabiasa-saja, diakses pada 8 Agustus 2023.

Satria, Firman. (2023). “Memperingati Hari Remaja Internasional 2023: Mendorong Inovasi dan Perdamaian Bagi Anak Muda di Seluruh Dunia!”. https://radarjabar.disway.id/read/655279/memperingati-hari-remaja-internasional-2023-mendorong-inovasi-dan-perdamaian-bagi-anak-muda-di-seluruh-dunia/15, diakses pada 11 Agustus 2023.

Penulis: Ai Nurjanah

Penyunting: Ferani S. N.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *