Gemercik News-Tasikmalaya (28/09/2020). Himpunan Mahasiswa Kesmas Unsil adakan Webinar ‘Science Islamic Quantum’ dengan mengusung tema tentang Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam. Dalam diskusi ini pun menghadirkan dua pemateri dari dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga dosen jurusan Kesehatan Masyarakat Unsil.
Acara tersebut menghadirkan Dr. Hj. Yuminah R., MBA., MA. Si. (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Dr. H. Acep Zoni., SM., M.Ag. (Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Siliwangi.
Webinar yang berlangsung dari pukul 09.00–11.00 WIB ini dihadiri kurang lebih 170-an partisipan yang dimoderatori oleh Nissa Noor Annashr., S.K.M., M.K.M. selaku dosen jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi.
“Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik pada umumnya. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik,” jelas Yuminah.
Tak hanya itu Yuminah juga menyampaikan pengertian sehat yaitu merasa senang terhadap dirinya, merasa nyaman berhubungan dengan orang lain, serta mampu memenuhi tuntunan hidup.
“Ada empat dimensi kesehatan mental yaitu dimensi spiritual, psikologis, sosial dan biologis,” jelas Yuminah.
Menurut Yuminah, beberapa karakteristik kesehatan mental dalam psikologi islam, di antaranya yaitu kemampuan untuk membentuk hubungan sosial yang baik (Q,S, Al Hujurat: 10), serta adanya kepuasan, kenikmatan, kegembiraan (Q.S. Yunus: 58) dan kebahagiaan (Q.S. Hud: 108) dalam menyikapi nikmat. Tak hanya itu beliau juga memberikan beberapa metode pemeliharaan kesehatan mental dalam psikologi islam yaitu metode Imaniyah (jiwanya tenang penuh keyakinan mampu mengatasi problem kehidupan), metode Islamiyah (membentuk kepribadian muslim), serta metode Ihsaniyah.
“Menjaga kesehatan mental dalam perspektif psikologi islam berpijak pada prinsip wasathiyah (moderasi) dalam pemenuhan kebutuhan antara yang bersifat material dan spiritual. Metode Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam merealisasikan kesehatan mental antara lain dengan penguatan dimensi spiritual, pengendalian motivasi biologis dan menggunakan metode pemeliharaan bagi kesehatan mental (metode iman, islam, dan ihsan). Ketercapaian metode tersebut dapat dilihat dari kehidupan nabi dan para sahabat, dari sisi hubungannya dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, hubungannya dengan orang lain, dan alam semesta,” jelas Yuminah.
Di sisi lain, Dr. H. Acep Zoni., SM., M.Ag. menyampaikan beberapa cara terapi dan menjaga kesehatan mental, di antaranya yaitu takhalli (mengosongkan diri dari penyakit mental dengan dzikir dan taubat), tahalli (menghiasi diri dengan ibadah), serta tajalli.
“Harapan kami dari webinar ini semoga para peserta yang mengikuti acara webinar ini mendapat ilmu yang bermanfaat dan dapat meningkatkan iman dan takwa. Karena iman dan takwa memiliki relevansi yang sangat erat dengan kejiwaan, dan itulah arti kesehatan mental yang sesungguhnya bagi manusia dalam islam. Selain itu, kami harap acara webinar kali ini para peserta bisa lebih terbuka lagi pikirannya mengenai mental health dan bisa lebih menerima keadaan yang mungkin bisa dibilang sedang kurang baik ini.” Tutur Hana Durroh Nurjanah selaku Ketua Pelaksana acara.
Reporter: Dhevi Laela
Penulis: Dhevi Laela
Penyunting: Rini Trisa