Himapenjas Tampil Menghibur Dalam Rangkaian Acara FKIP Festival

Dalam setiap acara Pangjajap Wisuda FKIP Unsil, BEM FKIP selalu menyuguhkan rangkaian perlombaan yang memotivasi kreativitas HMJ. Salah satunya yaitu dengan diselenggarakannya perlombaan kreasi seni yang berlangsung pada Sabtu (26/11) di depan halaman Gedung Prof. Doddy Universitas Siliwangi.
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Himapenjas) berhasil tampil maksimal dan mengundang gelak tawa mahasiswa FKIP. Saat persiapan diatas panggung, beberapa mahasiswa mengira Himapenjas akan melakukan atraksi sulap, namun ternyata dugaa tersebut salah. Kreasi seni yang ditampilkan oleh Himapenjas yaitu semacam stand up comedy namun dikemas dengan tampilan berbeda dan diluar dugaan mahasiswa.
Rafi Eri Mustaqim (mahasiswa PJKR 2015) berbagi cerita bagaimana proses terbentuknya ide untuk menampilkan kreasi seni tersebut. “Itu idenya dari kakak tingkat kami yang bernama Ades Fathue yang melihat sekilas dari internet ‘Kok kayaknya lucu, nih!’ Nah dibuat dilebihlucukan lagi, kami berhasil membuat karya seni yang ibaratnya menghibur gitu, gak kayak seni yang dance, itu gak ada seninya menurut saya,” tuturnya.

Persiapan yang dilakukan Himapenjas hanya dua hari, Rafi mengaku puas belum puas atas penampilannya bersama rekan-rekannya tersebut. “Puasnya karena penonton terhibur, belum puasnya karena masih ada sedikit-sedikit yang kurang,” ungkap Rafi. Kendati demikian, Rafi tetap berharap bisa keluar menjadi juara dalam lomba kreasi seni yang telah ditampilkan. “Juara itu terserah penilaian, tapi kita sih mengharapkannya ya juara,” tutup Rafi. (sne/rwa)

10 thoughts on “Himapenjas Tampil Menghibur Dalam Rangkaian Acara FKIP Festival

  1. Alhamdulillah juara 1 kreasi seni tpi yg kita harapkan dari anak himapenjas tetap humble dan mohon maaf namanya bukan arispatu tpi ades fathue @persmaunsil

  2. Bukan begitu mungkin dari pernyataan diatas sedikit bosan dengan kreasi seni dance, karna dari tahun ke tahun edsa sering sekali menampilkan dance jdi tidak ada pembeda dari tahun ke tahun atau tidak ada kreasi seni yg lain dan mohon maaf selaku saya sendiri mungkin sdikit meluruskan

  3. Iya saya juga mengerti, tapi tidak harus menghina kreasi seni dari hima lain. Jaga juga kata-katanya, kalian sesama anggota hima dan mahasiswa FKIP jangan menghina sesama. Kalau hima anda dihina bagaimana reaksi anda? Setidaknya mereka punya effort untuk menampilkan sesuatu. Kalian tidak punya hak untuk men-judge bahwa itu bukanlah seni. Karena kalau menurut kalian dance itu bukan seni, kalian juga menghina dan menyinggung para penari dan penyuka tari, tidak hanya di FKIP tapi di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *