Indonesia Kolektif, Bagikan Hand Sanitizer di Unsil

3549e627 6aea 4ca9 955d F5fd51f2c428

Gemercik News-Universitas Siliwangi (16/03). Indonesia positif terdampak virus corona. Lain halnya dengan negara lain, bukan menjadi rahasia lagi jika di Indonesia terjadi penimbunan hand sanitizer  oleh masyarakat sendiri. Karena itulah, harga hand sanitizer melambung di pasaran. Hal ini menjadi latar belakang dari gerakan pembagian hand sanitizer oleh mahasiswa Unsil. Mereka menyebutnya dengan “Indonesia Kolektif”.

“Yang melatarbelakangi gerakan ini mungkin kegeraman kami kali, ya. Beberapa mahasiswa (seperti) aku, Arya dan Bayu (geram) dengan (fenomena) penimbunan hand sanitizer dan  (yang kemudian mengakibatkan) harganya yang (menjadi) mahal,” ujar Rifky Andrehansyah.

Rifky mengaku jika gerakan ini berawal dari obrolan-obrolan gurauan bersama kawan-kawannya dengan tujuan sederhana, yaitu agar teman-teman mahasiswa yang lain bisa terpantek. Hal ini juga bertujuan untuk bisa membantu masyarakat sehingga tangan mereka bisa steril. Terlebih lagi belum adanya gerakan serupa yang dilakukan oleh pihak kampus dan pemerintah Kota Tasikmalaya.

“Idenya mungkin dari obrolan-obrolan bercanda, terus kami buatkan wadahnya, (yaitu) ‘Indonesia Kolektif’ di mana kami bergerak dengan nama Indonesia Kolektif tapi atas nama mahasiswa Unsil juga. Indonesia kolektif ini udah banyak, lumayan, aku, Darto, Arya, Bayu dan temen-temenyang lainnya,” tutur Rifky.

Selain itu, Rifky menjelaskan jika pembuatan hand sanitizer ini dibuat dengan uang pribadi (patungan). Pembuatannya cukup mudah, dilakukan dalam waktu 2 s.d. 3 jam saja. Sedangkan bahan-bahan yang mereka gunakan untuk pembuatan cukup mudah didapat, seperti alkohol 70% dan ekstrak lidah buaya atau aloevera.

9d88aa8b 8bed 40c7 A969 Eac0792fd448

Rifky juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi informasi kalau hand sanitizer akan dibagikan secara cuma-cuma.  Sebab, dalam unggahan foto di story-nya dan teman-temannya hanyalah satire (sindiran). Baik untuk lembaga, maupun untuk organisasi internal kampus lainnya agar melakukan gerakan yang serupa untuk membantu masyarakat.

“Keinginan besar memang dibagikan dengan gratis. Tapi kalobegitu, kita gak bisa buat untuk hari berikutnya karena keterbatasan biaya. Nah, makanya tadi ditulis ‘yang mampu, bayar 10k’, yang gak mampu gratis. Tadi, banyak juga kok yang bawa secara cuma-cuma,” jelas Rifky.

“Mudah-mudahan, habis ini, saya juga rencana mau berangkat ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Tasikmalaya. Mau nanyaada gak kira-kira anggaran untuk pembuatan (hand sanitizer) ini. Kalomisalnya ada dan kami diberi bantuan, insyaallah nanti kami akan produksi dalam skala besar dan (akan) distribusikan dengan gratis,” tambah Rifky saat ditanya mengenai rencana pembagian hand sanitizer lagi.

Rifky berharap pemerintah dapat memberikan literatur-literatur mengenai Corona. Karena, menurutnya sekarang masih banyak orang yang positif terkena virus diperlakukan tidak baik di masyarakat. Rifky juga berharap untuk kedepannya semoga masyarakat bisa saling bahu membahu dan saling menguatkan satu sama lainnya.

Reporter: Theda dan Sylvia

Penulis: Sylvia

Penyunting: Ghina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *