Gemercik News-Universitas Siliwangi (01/02). Sejumlah peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Siliwangi (Unsil) berhasil meraih juara 1 lomba desain buku, program kerja, video, dan stan terbaik dalam KKN Expo yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsil pada 31 Januari 2024 di Gedung Mandala.
Wildan Dwi Dermawan S.E., M.Ak., Ak., CA. sebagai ketua pelaksana KKN Expo menyampaikan bahwa KKN Expo kali ini mengalami perubahan dengan penambahan kategori, termasuk program kerja terbaik dan stan terbaik. Dari 90 program kerja yang dipamerkan, tiga terbaik dipilih berdasarkan dampaknya pada masyarakat.
“Ada empat penghargaan, yang pertama itu adalah video, yang kedua buku online atau enggak laporan online, yang ketiga itu adalah program kerja terbaik, dan yang keempat itu adalah stan terbaik,” ucap Wildan.
Wildan juga menuturkan beberapa indikator dari empat kategori kejuaraan tersebut, di antaranya kategori video terbaik, indikatornya adalah bagaimana video itu dibuat semenarik mungkin, sedangkan program kerja terbaik indikatornya diambil dari kegiatan mahasiwa. Selain itu, stan terbaik juga menjadi kategori kejuaraan dengan indikator bagaimana cara merias dan mendekorasi dari 90 stan yang ada.
“Dalam kategori video terbaik, indikatornya itu dilihat dari bagaimana video tersebut dibuat dengan semenarik mungkin. Hadiahnya ada sertifikat dan uang tunai. Lalu, untuk program kerja terbaik, indikatornya dilihat dari kegiatan mahasiwa menghasilkan apa. Nah itu ada yang menghasilkan produk, maka kita lihat dulu itu program kerja yang bagus, yang ber-impact kepada masyarakat. Tentunya itu yang menjadi tiga program kerja terbaik dari 90 desa,” tutur Wildan
Raja Inggris sebagai koordinator desa peraih juara 1 video terbaik dari Desa Mekarsari dengan membuat video berjudul Meraki Asmara Loka yang diambil dari bahasa Sanskerta. Tujuan video tersebut adalah mengekspos potensi desa, dengan harapan dapat meningkatkan kunjungan wisata.
“Untuk judul dari videonya namanya meraki, yang artinya itu dilakukan dengan jiwa, terus asmara loka yang berarti dengan cinta. Jadi, intinya jiwa yang penuh dengan cinta dan kasih lah,” kata Raja Inggris.
Selain itu, KKN Expo juga memberikan penghargaan kepada program kerja terbaik. Ketua Pelaksana projek alat Hydro Green Internet of Things, Andre Taufik firdaus sebagai juara 1 kategori program kerja terbaik menuturkan bahwa tim mereka berfokus pada teknologi dalam pertanian. Mereka mengintegrasikan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan solusi dan untuk mengontrol tanaman secara efisien.
“Kita melihat dari desa tersebut, kita mengintegrasikan teknologi di dalamnya gitu dan teknologi tersebut bisa dikontrol secara internet of thing. Jadi, kita enggak perlu mengontrol tanaman di tempatnya gitu, cukup dari hp,” ujar Andre Taufik Firdaus.
Dari kelompok KKN 27 Werasari, Santi Salamah sebagai juara stan terbaik mengatakan keunikan dari stan tersebut adalah menampilkan berbagai macam produk, antara lain pakseng, kerupuk, dan serundeng yang berhasil menarik perhatian para penilai.
“Jadi, kemungkinan dari keunikannya itu produknya bermacam-macam. Ada pakseng, kerupuk sama serundeng gitu, terus tadi juga menampilkan program kerja kita di laptopnya,” ucap Santi.
Delta dari kelompok KKN 86 Raksasari sebagai sekertaris tim desain buku terbaik mengungkapkan bahwa mereka mengambil tema daya beli dari tiga opsi yang diberikan oleh universitas. Mereka membuat desain buku dengan judul Santi Bhakti Raksasasari yang menggambarkan kehidupan di Desa Raksasari. Desain buku mereka menampilkan latar belakang hijau, kabut, dan lambang air yang mencerminkan destinasi wisata dan perkebunan teh di desa tersebut.
“Kebetulan kami mengambil satu tema dari tiga tema yang disediakan oleh universitas, yakni daya beli. Dan untuk judulnya sendiri kami memilih judul dari bahasa Sansekerta, yakni santi bhakti raksasari memiliki arti pengabdian yang penuh kedamaian di Desa Raksasari,” ujar Delta.
Wildan juga menuturkan harapan KKN Expo ini adalah menjadi motivasi bagi mereka yang akan melaksanakan KKN, memberikan penghargaan kepada yang telah dan memberikan nilai lebih bagi masyarakat setempat.
“Bagi yang belum melaksanakan KKN, tentunya ini akan menjadi motivasi bagi teman-teman yang akan melaksanakan KKN, bahwa KKN itu tidak hanya sebagai aktivitas biasa ataupun kegiatan pindah ke suatu desa, tetapi di sini ada nilai lebih yang diberikan oleh teman-teman kelompok KKN kepada masyarakat di sekitar. Dari yang sudah KKN, tentunya sebagai bentuk penghargaan,” pungkas Wildan Dwi Dermawan.
Reporter : Annisa Dwi Febrilana, Elsa Sapitri, dan Denisa Ramadhani
Penulis : Rifki Ardi Gunansyah dan Khopipah
Penyunting : Resti Nuraeni