Gemercik News-Tasikmalaya (10/06). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Siliwangi (Unsil) kelompok 21 Eureunpalay adakan Program Posyandu Remaja yang bertempat di Kedusunan Mekar Asih, Desa Eureunpalay, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa (09/07).
Egi Pratama sebagai koordinator desa mengungkapkan bahwa tujuan adanya Program Posyandu Remaja ialah untuk mewadahi potensi-potensi yang ada pada remaja di Desa Eureunpalay.
“Kami sudah melakukan observasi, di mana kami menemukan beberapa potensi remaja yang harus diwadahi. Hal itu menjadi penggerak bagi kami untuk bisa berperan aktif bersama tokoh-tokoh yang ada di Desa Eureunpalay,” ucap Egi kepada Gemercik pada Selasa (09/07).
Lalu, Egi menyebutkan bahwa program ini pun melibatkan partisipasi aktif dari remaja setempat dan juga antusias dari masyarakat yang memberikan masukan serta membantu program KKN ini. Hal itu menjadi sebuah dorongan dan semangat bagi anggota KKN dalam membentuk posyandu remaja di Desa Eureunpalay.
“Respons masyarakat yang antusias dan juga keterlibatan remaja yang di mana mereka hadir sebelum kegiatan berlangsung dan masuk juga dalam kepanitiaan, menjadi sebuah keyakinan dan semangat kami terdorong bahwasanya benar ada potensi yang ada di remaja Kedusunan Mekar Asih,” ujar Egi.
Dalam membentuk program posyandu remaja ini, Egi mengungkapkan ada beberapa tantangan yang mereka hadapi, seperti dari segi dana, anggaran, dan juga jangka waktu yang diberikan sangat singkat.
“Tentunya kami sangat kekurangan dari dana dan anggaran, program ini juga merupakan program begitu dadakan dan waktu yang diberikan oleh universitas sangatlah pendek. Jadi, kami tidak bisa secara leluasa untuk mengumpulkan dana kembali. Hal itu menjadi suatu tantangan yang besar menurut kami,” ungkap Egi.
Selain itu, Egi berharap bahwa kehadiran program posyandu remaja ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi remaja Desa Eureunpalay yang nantinya dapat berkolaborasi menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Besar harapan saya untuk posyandu remaja di desa ini dapat menjadi salah satu terobosan strategis guna menyongsong Indonesia emas di tahun 2045 yang bisa membina dan mendidik remaja-remaja untuk berkolaborasi membangun desa dan mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 itu,” pungkas Egi.
Reporter: Rifki Ardi Gunansyah
Penulis: Dhanti Trioktaviani
Penyunting: Raisa Fadilah Ramadani