Gemercik News-Tasikmalaya (21/3). Pusat wisata kuliner di Kota Tasikmalaya, Mambo Kuliner Nite yang berada di sepanjang Jl. Mayor Utarya kembali dibuka setelah sekitar 7 bulan ditutup karena kondisi pandemi COVID-19. Sistem pembelian Take Away menjadi aturan baru yang ditetapkan, hal tersebut dilakukan panitia penyelenggara sebagai upaya pencegahan kerumunan.

“(Pembeli) engga, engga boleh (makan ditempat), semuanya take away (aturan) sekarang. Kalo dulu (sebelum pandemi), (para pedagang di Mambo Kuliner) ada yang pasang meja, ada yang pasang kursi, ada yang pasang tiker, sekarang itu semua udah gabisa sama sekali. Jadi semua (pembelian) harus di take away, dibawa pulang,” tegas Aivi selaku panitia inti Mambo Kuliner Nite.
Dibukanya kembali pusat kuliner malam Kota Tasikmalaya tersebut, atas rekomendasi Satuan Gugus Tugas guna menjalankan ekonomi masyarakat di masa pandemi COVID-19. Dengan segala persyaratan yang ditetapkan juga berdasarkan rujukan pada kondisi pandemi di Tasikmalaya, serta aturan PPKM yang sudah tidak diperpanjang.
“Dan kalo dulu (sebelum pandemi), bukanya sampai pukul 23.00 WIB, kalo sekarang sampai pukul 21.00 WIB,” tambah Aivi.

Adapun perbedaan aturan lain, panitia penyelenggara menetapkan hanya 75 tenda pedagang yang bisa membuka lapaknya di sana, serta pembatasan pendatang yang masuk ke area pusat kuliner malam tersebut.
Aivi menuturkan, walaupun perizinan dibukanya kembali Mambo Kuliner tersebut sudah direkomendasikan oleh Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19, tetapi untuk keberlanjutan dibukanya pusat kuliner di Kota Tasikmalaya ini tergantung penilaian tim Satgas Tasikmalaya yang melakukan evaluasi tiap pekannya.
“(Satgas melakukan) penilaian, pengawasan penyelenggaraan Mambo Kuliner. Kita juga harus siap menjalankan semua prosedur-prosedur, kita juga harus siap dinilai (oleh Satgas COVID-19), begitu. Kalau seandainya ada yang gimana-gimana, keberlanjutannya ini gimana gugus tugas,” pungkas Aivi.
Pada akhir wawancara, Aivi berharap keamanan protokol kesehatan bisa terjaga, sehingga meminimalisasikan kerumunan. Dengan tujuan, agar keuntungan tetap bisa dirasakan bagi pelaku ekonomi dibidang kuliner walaupun di masa pandemi COVID-19.

Reporter: Anisatw
Penulis: Syahda Ulum
Penyunting: Aneu Rizky Yuliana