Gemercik News-Universitas Siliwangi (04/03). Universitas Siliwangi (Unsil) telah melantik 33 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada Senin (04/03) di Gedung Mandala. Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan bahwa terdapat satu UKM yang belum dilantik, yaitu UKM Kempo karena belum memberikan susunan kepengurusannya.
Selain itu, terdapat UKM baru dalam pelantikan tersebut, yaitu UKM Korps Protokoler Mahasiswa (KPM) dan Seni Karawitan. UKM tersebut terbentuk karena sesuai dengan kebutuhan dan dinamika di kehidupan kampus yang selalu dihadapkan dengan kegiatan protokoler yang melibatkan peran mahasiswa, salah satunya dalam menyambut tamu.
“Di kehidupan kampus kita selalu berurusan dengan protokoler, sementara kita tidak punya UKM khusus yang membina protokoler kampus, contohnya ketika menyambut tamu yang bukan cuma dosen, tapi ada mahasiswanya. Selama ini kita main comot aja siapa yang mau, tentu aja agak ribet dan tidak maksimal,” tutur Dr. Asep kepada Gemercik, Senin (04/03/24).
Dr. Asep menuturkan, banyak lulusan yang tertarik pada bidang protokoler tersebut, terutama pada bidang MC. Berbeda dengan UKM karawitan, ia melihat bahwa setiap kegiatan yang terdapat di Unsil selalu melibatkan bidang seni karawitan yang atas namanya masih pada fakultas tertentu, sehingga dana yang disalurkan pun terbatas.
“Saya pikir banyak sekali lulusan yang justru minatnya itu ke arah protokoler itu yang pertama, yang kedua saya melihat setiap ada kegiatan di Unsil ini selalu muncul karawitan, tetapi atas namanya itu atas nama kelompok di fakultas tertentu yang dananya sendiri pasti kecil gitu,” tambah Dr. Asep.
Dr. Asep menambahkan bahwa jika telah berada di tingkat universitas dana operasionalnya akan sama dengan UKM-UKM lain. Selain itu, diharapkan dengan adanya UKM karawitan ini mampu melestarikan budaya Sunda dan ke depannya mampu memperbanyak pentas seni karawitannya.
“Kalo di tingkat universitas, kan, bisa saya drop dana operasionalnya, seperti UKM lain. Saya berharap suatu saat ke depan akan lebih banyak pentas seni karawitan dibanding modernnya.” pungkasnya.
Reporter : Nur Rachmi Gayatri, Annisa Dwi Febrilana
Penulis : Annisa Dwi Febrilana
Penyunting : Sevti Putri T.