KKN Gelombang II Diundur ke Awal Juli

WhatsApp Image 2021 06 02 At 22.19.33

Gemercik News-Universitas Siliwangi (2/6). Ketua Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN), Eri Cahrial, Ir., MP. mengutarakan bahwa pelaksanaan KKN gelombang II Tahun Akademik 2020/2021 akan diundur dari jadwal kalender akademik yang tadinya tercantum di minggu ketiga bulan Juni, menjadi minggu kedua bulan Juli.

“Di kalender akademik itu ada perubahan. Karena di minggu ketiga bulan Juni, mahasiswa lagi ujian. Jadi disesuaikan saja pelaksanaan KKN menjadi sekitar minggu kedua bulan Juli. Meskipun sekarang masih daring, tetap pelaksanaan ujian membutuhkan perhatian khusus,” tutur Eri.

Eri juga menyampaikan bahwa sistem pelaksanaan KKN tetap sama dengan gelombang sebelumnya, yaitu menggunakan sistem mandiri. Mahasiswa diberi peluang untuk membentuk kelompok di daerah masing-masing yang mereka tentukan sendiri.

“Setelah membentuk kelompok, kemudian diajukan ke LPPM untuk ditentukan dosen pembimbingnya. Karena pada intinya, dosen pembimbing yang sekarang tidak berdasarkan lokasi, tetapi berdasarkan ajuan dari kelompok masing-masing,” tutur Eri.

“Peserta juga menentukan lokasinya masing-masing. Nanti setelah menentukan tempatnya, mereka (peserta KKN) koordinasi dengan pemerintah setempat. Untuk surat menyurat disediakan oleh kita (lembaga),” tambah Eri.

Eri menyampaikan bahwa total peserta KKN gelombang II ini akan diikuti oleh 853 orang mahasiswa. Pendaftarannya dimulai dari tanggal 2-16 Juni 2021. Untuk ketentuan persyaratan ada dalam surat yang terlampir.

Eri juga menuturkan mengenai KKN Reguler yakni KKN Kebangsaan dan KKN Bersama, Unsil mengirimkan 9 orang yang terdiri dari 5 orang KKN Kebangsaan dan 4 orang KKN Bersama yang dilaksanakan di Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi.

“Untuk KKN Kebangsaan ini, diutamakan kepada aktivis kampus seperti BEM dan BLM. Untuk pendaftarannya pun telah ditutup sampai 30 Mei kemarin,” tutur Eri.

Adapun harapan yang diutarakan Eri untuk KKN gelombang II ini, yaitu peserta KKN bisa mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh pada saat belajar untuk pengembangan pembangunan di lokasi tempat peserta melaksanakan KKN.

“Paling tidak, mereka tahu. Kalau berhadapan dengan masyarakat harus mempunyai pengalaman yang lebih baik. Itulah harapannya, supaya mereka (peserta KKN) bisa menganalisis sebagai aplikasi dari ilmu yang diperoleh di bangku kuliah,” pungkas Eri.

Penulis: Erin N. Hindayani

Reporter: Farda S. Solihah, Zahra Firdausa

Editor: Andini Primadani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *