Gemercik News-Universitas Siliwangi (03/06). Universitas Siliwangi (Unsil) kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan pada 17 Juni s.d. 21 Juli 2024 mendatang. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Prof. Dr. H. Iis Marwan, M.Pd. mengatakan terdapat 70 hingga 80 desa telah ditetapkan sebagai tempat dilaksanakannya KKN.
“Penetapan lokasi KKN periode kali ini sekitar 70-80 desa, terdiri dari 10 orang per kelompok,” ucap Prof. Iis kepada Gemercik, pada Senin (03/06).
Prof. Iis menyatakan terkait proses seleksi dalam penentuan lokasi KKN ditentukan oleh sistem yang akan langsung mengacak dan memilih lokasi setiap mahasiswanya.
“Kali ini penempatannya secara sistem, jadi secara sistem langsung diacaknya,” tambah Prof. Iis.
Menurut Prof. Iis, pada pelaksanaan KKN periode kali ini akan melanjutkan setiap pekerjaan yang belum selesai di periode sebelumnya.
“Pekerjaan yang belum selesai di periode sebelumnya akan dilanjutkan oleh periode sekarang, sampai dengan akhir,” tutur Prof. Iis.
Selanjutnya, Prof. Iis menyatakan terdapat perbedaan dan kesamaan antara KKN periode sekarang dengan periode sebelumnya. Kesamaannya terletak pada hal yang difokuskan, pada periode kali ini, yakni kesehatan dan pendidikan.
“Antara periode sekarang dengan periode sebelumnya pasti ada perbedaan dan juga pasti ada kesamaannya, kesamaannya ada di kesehatan dan juga terkait pendidikan,” ungkap Prof. Iis.
Prof. Iis mengatakan output dari diadakannya KKN periode II ini akan ditampilkan pada KKN Expo dalam bentuk video dokumenter maupun sebuah produk.
“Output-nya itu nanti ditampilkan melalui KKN Expo, ada yang melalui sebuah produk ada yang melalui video dokumenter,” tutur Prof. Iis.
Kemudian, Prof. Iis menyampaikan harapannya terkait dilaksanakannya KKN ini. Harapannya, yaitu KKN ini mampu menjadikan mahasiswa memiliki mindset terkait bagaimana kehidupan bermasyarakat dan bagaimana kesulitan menggerakkan masyarakat.
“Diharapkan bisa menjadikan mahasiswa memiliki mindset bagaimana kehidupan di masyarakat karena KKN itu banyak ilmu yang mampu merubah karakter. Dengan bermasyarakat ilmu itu akan diperoleh, bagaimana kesulitan menggerakkan masyarakat gitu,” pungkas Prof. Iis.
Reporter: Shafira dan Silvia
Penulis: Annisa Dwi Febrilana
Penyunting: Sevti Putri T.