Kuota SBMPTN Sub Panlok Tasikmalaya Ditambah 600 Kursi

Gemercik News, Tasikmalaya (31/05), pelaksanaan ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 dilakukan serentak se-Indonesia. Panitia sub panlok Tasikmalaya menyiapkan 1.500 ruangan dengan bantuan 300 pengawas. Peserta ujian tersebar di 7 lokasi. Sub panlok Tasikmalaya menggunakan Paper Based Test. Tahun 2016 ini sudah ada beberapa panlok yang menggunakan Computer Best Test, yaitu Bandung.

Penanggungjawab sub panlok Tasikmalaya, Slamet Usman Ismato memaparkan garis besar SBMPTN 2016 yang dilaksanakan di Tasikmalaya. “Sub panlok Tasikmalaya hanya Paper Based Test saja. Untuk tahun ini sudah ada Computer Based Test, yaitu di Bandung. Sejauh ini persiapan sekaligus evaluasi singkat sudah berlangsung tertib,” ungkapnya.

Prof. Dr. H. Deden Mulyana, M.Si selaku Wakil Rektor I Universitas Siliwangi menambahkan, “UNSIL belum menyelenggarakan Computer Based Test. Nampaknya persiapan tidak sesederhana itu. Dalam waktu yang bersamaan dengan paper based, materinya juga sama. Tentu ini ada kekurangan dan kelebihan dari CBT. Untuk sementara kami tidak ikut CBT.”

Sub panlok Tasikmalaya menyiapkan sebanyak 3.000 kursi. Pada mulanya, panitia hanya menyiapkan 2.400 kursi, mengingat pada tahun 2015 hanya 2.000 kursi. Adanya peningkatan pendaftar untuk seleksi di Tasikmalaya, panitia menambah 600 kursi. 1600 peserta SOSHUM, 800 peserta SAINTEK dan 600 peserta campuran. Dari 3.000 peserta, memerlukan penanganan 1.500 ruangan dan melibatkan 300 pengawas dengan tambahan personil penanggungjawab sektor dan lokasi.

Lokasi peserta tes SBMPTN di Tasikmalaya tersebar di 7 lokasi. 5 lokasi tersebar di SMP Kota Tasikmalaya, yaitu SMP 1, SMP 2, SMP 3, SMP 4 dan SMP 10. 1 lokasi di SMA yaitu SMA Pariwatas. 1 lokasi di Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Siliwangi.

Lembar jawaban peserta SBMPTN akan langsung dibawa ke Bandung dan diperiksa oleh mesin khusus dengan pengawalan lebih lanjut. Pengumuman akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2016. SBMPTN dianggap dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, walaupun dengan pemeriksaan mesin. Bila peserta tidak lengkap mengisi biodata, mesin tidak bisa mendeteksi. “Kami sudah menyiapkan pengawas dengan memberi edukasi termasuk kesiapan untuk mengamati peserta. Agar kesalahan-kesalahan kecil dapat dikurangi,” ucap Warek I.

Panitia juga telah mempersiapkan upaya untuk menangani kecurangan. Naskah soal dibedakan dalam 1 ruangan dengan kode yang berbeda. Kode yang berlaku untuk kode tes yang sudah ditentukan. Tempat duduk tes dapat di deteksi. Peserta juga dilarang membawa instrumen elektronik ke dalam ruangan. Naskah soal tersegel utuh serta peserta wajib membawa SKL (Surat Keterangan Lulus) bagi peserta lulusan 2016 serta ijasah bagi peserta lulusan 2015 dan 2014.

Adanya kendala sempat menghambat persiapan SBMPTN di Tasikmalaya. Namun, panitia dengan cermat dan cekatan bisa mengatasi kendala yang terjadi. Adanya penambahan 600 kursi menjadi salah satu kendapa Panitia. “Kami mencari lokasi yang layak dijadikan tempat SBMPTN. Waktu itu kami sudah konfirmasi dengan pihak Al-Muttaqin. Ternyata Kepala Sekolahnya tidak koordinasi dengan bagian pendidikannya, sehingga bersamaan dengan UKK. Sedangkan di kartu peserta tertulis Al-Mutaqin. Kami pindahkan ke SMA Pariwatas dan memasang spanduk di Al-Mutaqin untuk pengumuman pemindahan ke SMA Pariwatas. Alhamdulillah sudah saya konfirmasi dan tidak ada masalah dikarenakan masih satu arah,” ungkap Warek I. (FajKus, Dicky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *