Masuk Pimnas lagi, Unsil akhirnya raih Juara Favorit di PKM PE di Kelas 6

IMG 20190910 WA0002

Gemercik News-Tasikmalaya (09/09). Universitas Siliwangi mengukir sejarah baru dalam Pimnas (Pekan Ilmiah Nasional) 32 kemarin. Setelah 3 kali masuk Pimnas, akhirnya Unsil meraih juara dalam acara Dikti tersebut. Tim dari Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi diketuai oleh Alaik Zhilalul Haq Albaki (2015), anggotanya Ahmad Syarif Purnama (2015) dan Fajri Yulianto (2016). PKM-PE (Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian Eksakta) yang ditulisnya meraih juara favorit di kelas 6 pada Pimnas 32 di Universitas Udayana kemarin (30/08). PKM-PE yang ditulis mereka berjudul ‘Potensi Produksi Asap Cair Arang dan Tar dari Limbah Industri Pengolahan Kayu’. Menurut Alaik, pengembangan limbah kayu memang sudah dikembangkan di Fakultas Pertanian. Sehingga timnya bermaksud untuk lebih mempopulerkan penelitian tersebut.

Dari penelitian limbah kayu ini, tim yang berjumlah tiga orang menghasilkan produk berupa asap cair, ter dan biochar. Asap cair ini digunakan untuk pengawet makanan hingga pengawet buah-buahan. Karena asap cair ini dapat menghalau mikroba yang masuk ke dalam makanan agar makanan menjadi awet. Ter digunakan untuk pelapis kayu, agar kayu tidak mudah terkena rayap. Dan biochar berfungsi untuk absorban zat kimia dalam tanah, bahan amioran memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah bisa ditumbuhi oleh tanaman dan menjadi bahan bakar alternatif.

Penelitian ini dilakukan Alaik dan tim terhitung sejak bulan Mei sampai Agustus. Sejak kelolosan PKM-PE yang diajukannya ke Dikti dan didanai oleh Dikti di Unsil, PKM-PE milik Alaik dan timnya merupakan salah satu PKM yang didanai dari 5 PKM yang berhasil didanai juga.

Menurut Alaik, selaku ketua tim memberikan tips untuk mahasiswa yang ingin lolos PKM sampai Pimnas. Alaik berpesan, Pimnas yang ditulis harus sesuai dengan pedoman PKM saat itu. Selain itu, konten yang diangkat harus sesuai dengan bidang ketua tim. Ide harus menarik, yaitu menyelesaikan sebuah masalah. Bukan hanya ketika pengajuan proposal yang harus diperhatikan, namun ketika setelah didanai ada beberapa hal yang harus diperhatikan pula. Menurut Alaik sendiri, pelaporan dari lookbook itu harus lengkap dan terperinci, laporan kemajuan jelas, luaran dari PKM, poster, artikel ilmiah, publikasi ilmiah, dan publikasi populer. Menurutnya, kemarin PKM yang dikerjakannya kurang dalam publikasi ilmiah dan publikasi populer. Saat itu, PKM-nya hanya sebatas jurnal nasional dan tidak ada publikasi populer (media).

Meski telah menjadi juara favorit, namun menurut Alaik dari pihak universitas belum ada “apresiasi” secara resmi untuk timnya sampai saat ini. Harapan dari Alaik, “Saya sangat berharap ada konsen khusus dari lembaga untuk PKM ini. Dan untuk meningkatkan motivasi dengan memberi sebuah penghargaan, perhatian, atau ucapan selamat.”

Reporter: Rani Rahayu
Penulis: Nurul Habibah
Penyunting: Jihan F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *